“Kenapa itu banyak sekali orang perbincangkangi soal kurs rupiah terhadap dollar, apakah masalahna kalau naiki nilai tukar dollar-ka?” tanya Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi sore di teras rumah Daeng Tompo’. (int)
----
PEDOMAN KARYA
Jumat, 07 September
2018
Obrolan
Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Apakah
Masalahna Kalau Naiki Nilai Tukar Dollar-ka?
“Kenapa itu banyak
sekali orang perbincangkangi soal kurs rupiah terhadap dollar, apakah masalahna
kalau naiki nilai tukar dollar-ka?” tanya Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat
ngopi sore di teras rumah Daeng Tompo’.
“Kalau sama kita ini
rakyat biasa, tidak adaji masalah Daeng Nappa’, harga kopi di warkop tetapji
stabil,” kata Daeng Tompo’ sambil tersenyum.
“Terus kenapa padeng
banyak sekali orang ributkangi di medsos?” kejar Daeng Nappa’.
“Ada pengamat yang
bilang, kalau nilai tukar rupiah melemah terhadap dollar, maka utang pemerintah
akan naik, beban fiskal/APBN akan naik, harga-harga sebagian besar produk akan
naik, terutama produk impor, utang dan pembayaran utang BUMN dan swasta akan
naik,” papar Daeng Tompo’.
“Deh, bahayana itu,”
tukas Daeng Nappa’.
“Bahaya memang, makanya
banyak orang yang ributkangi di medsos, apalagi ini menjelang Pilpres,” kata
Daeng Tompo’.
“Oh,” gumam Daeng Nappa’.
“Tapi tenangmaki’ Daeng
Nappa’, yang penting tidak naikji harga kopi dan pisang gorenga,” kata Daeng
Tompo’ lagi-lagi sambil tersenyum. (asnawin)
Kamis sore, 06
September 2018