BANDENG CABUT DURI. Dosen Universitas Bosowa (Unibos) Makassar membantu warga Kabupaten Maros mengembangkan produk ikan bandeng cabut duri, khususnya warga yang tergabung dalam Kelompok Usaha Kecil Menengah (UKM) Tegar Mandiri dan Kelompok Petambak Haji Amir, di Desa Borimasunggu, Kecamatan Maros, karena mereka telah mengembangkan usaha ikan bandeng cabut duri sejak beberapa tahun sebelumnya. (ist)
----------
Jumat, 14 September 2018
Dosen
Unibos Bantu Warga Maros Kembangkan Bandeng Cabut Duri
- Ikan Bandeng Bisa Bertahan Hingga Enam Bulan
MAROS,
(PEDOMAN KARYA). Dosen Universitas Bosowa (Unibos)
Makassar membantu warga Kabupaten Maros mengembangkan produk ikan bandeng cabut
duri, khususnya warga yang tergabung dalam Kelompok Usaha Kecil Menengah (UKM)
Tegar Mandiri dan Kelompok Petambak Haji Amir, di Desa Borimasunggu, Kecamatan
Maros, karena mereka telah mengembangkan usaha ikan bandeng cabut duri sejak
beberapa tahun sebelumnya.
Tim
dosen Unibos yang terdiri atas Dr Andi Abriana MP (dosen Fakultas Pertanian),
Dr Erni Indrawati MSi, dan Rahmawati Rahman MSi, dalam pengembangannya membantu
warga setempat meningkatkan kualitas hasil ikan bandeng cabut duri hingga dapat
diterima dengan baik di pasaran, tidak hanya di pasaran lokal tetapi juga di luar
Kabupaten Maros.
“Kami
memberikan penyuluhan dan pelatihan pengelolaan tambak, dan pengelolaan bandeng
cabut duri agar memiliki kualitasnya lebih baik dari sebelumnya, serta memberikan
praktik pengolahan kemasan yang berkualitas,” kata Andi Abriana.
Kemasan
bandeng cabut duri tersebut, katanya, menggunakan metode vakum dengan
membaurkan hasil produk kelompok UKM tersebut dengan menggunakan bantuan
teknologi yang sudah sangat berkembang saat ini.
“Kemasan
sangat berpengaruh kepada kualitas isi produk, dan teknologi pun memiliki peran
penting di dalamnya. Ini yang harus diketahui masyarakat,” jelas Andi Abriana.
Dia
menambahkan, Kelompok UKM Tegar Mandiri diberi pelatihan, karena bandeng cabut
duri yang dihasilkan memiliki peluang untuk mendapatkan pasar yang lebih luas.
“Dari
segi rasa sudah berkualitas, terlebih peluang penghasil ikan bandeng di
Kabupaten Maros sangat melimpah dan sangat disukai masyarakat. Agar tidak kalah
di pasaran, perlu dilakukan inovasi dalam pengembangannya. Apalagi ikan bandeng
cabut duri ini sudah aman dikonsumsi segala usia, termasuk oleh anak-anak, karena
mereka tidak perlu lagi takut tertelan duri ikan bandeng,” tutur Andi Abriana.
Salah
seorang anggota Kelompok UKM Tegar Mandiri, Ahmad Zain, mengaku sangat
berterimakasih karena pihak Unibos Makassar memilih kelompoknya untuk diberi
pelatihan pengembangan usaha produk ikan bandeng cabut duri.
“Kami
berharap pelatihan ini bisa membantu kami menjadikan produk UKM kami sebagai
salah satu produk unggulan. Kami memang sangat butuh arahan, bukan hanya pada
produksinya, melainkan juga pemasarannya agar tidak tertinggal dari produk
sejenis lainnya,” kata Ahmad Zain.
Setelah
mendapatkan pelatihan, katanya, produk ikan bandeng yang mereka pasarkan dapat
lebih tahan lama dibandingkan sebelumnya.
“Biasanya
hanya bertahan hingga tiga bulan, tetapi setelah mendapatkan pelatihan, produk
ikan bandeng cabut duri kami dapat bertahan hingga enam bulan. Dulu kami masih
menggunakan teknik pressing dan sekarang sudah dibantu untuk menggunakan metode
baru, sehingga lebih efektif dan lebih efisien,” papar Ahmad Zain. (ima)