BAHAN AJAR. Sejumlah guru se-Kabupaten Takalar mengikuti Pelatihan Pengembangan Bahan Ajar SD/SMP, yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Kabupaten Takalar, selama dua hari, di Hotel Gand Imawan, Jl Pengayoman, Makassar, Kamis-Jumat, 27-28 September 2018. (Foto: Muhammad Said Welikin)
------
Jumat, 28 September
2018
Guru
di Takalar Dilatih Kembangkan Bahan Ajar
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Antusias para guru di Takalar tentang
peningkatan mutu pendidikan cukup tinggi. Hal ini bisa dilihat dari cukup
banyak guru yang hadir pada acara pelatihan pengembangan bahan ajar SD/SMP
dinas pendidikan Kabupaten Takalar yang berlangsung selama dua
hari, di Hotel Gand Imawan, Jl Pengayoman, Makassar, Kamis-Jumat, 27-28
September 2018.
Selain belajar mengembangkan bahan ajar, para guru juga cukup antusias mengajukan pertanyaan, dan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengungkapkan uneg-uneg mereka seputar tantangan
dan hambatan dalam proses belajar mengajar.
Pelatihan tersebut dibuka secara resmi oleh Pj Sekda Takalar,
Arsyad, mewakili Bupati Takalar yang berhalangan hadir karena satu dan lain hal.
“Bupati (Takalar) sangat
memperhatikan masalah pendidikan, sehingga para peserta diharapkan tidak berhenti
belajar agar tidak ketinggalan dalam mengikuti berbagai perubahan dan
perkembangan,” kata Arsyad.
Bahan ajar, kata Arsyad
membacakan sambutan tertulis Bupati Takalar, merupakan bagian penting dalam
pelaksanaan pendidikan.
“Melalui bahan ajar,
guru akan lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran dan siswa akan lebih terbantu
dan mudah dalam belajar,” urai Arsyad.
Bahan ajar, lanjutnya,
dapat dibuat dalam berbagai bentuk, sesuai kebutuhan pembelajar, yakni bahan
ajar yang sesuai dengan karakteristik lingkungan sekolah.
“Ada sejumlah manfaat
yang dapat diperoleh apabilah seorang guru mengembangkan bahan ajar sendiri.
Partama, diperoleh bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Kedua, tidak
lagi tergantung pada buku teks yang terkadang sulit diperoleh,” tutur Arsyad.
Ketiga, katanya, bahan
ajar akan kebih kaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi,
serta menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan
ajar.
“Keempat, bahan ajar
akan mampu membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dan
siswa, karena siswa akan lebih percaya kepada guru,” tandas Arsyad.
Pemerintah Daerah Takalar,
katanya, akan terus berupaya dalam memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu
sekaligus dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
Selain itu, pemerintah
daerah juga berperan memudahkan masyarakat untuk mendapatkan hak pendidikan
sebagai warga Negara melalui program-program pendidikan dari pusat maupun dari
daerah.
“Pemerintah daerah
dituntut menaikkan kesejahteraan para tenaga pendidik. Di sisi lain, kita
ketahui bersama, kesejahteraan pendidik seringkali menjadi hambatan dalam
mengoptimalkan konsentrasi dalam menjalankan tugas,” ungkap Arsyad.
Pada kesempatan itu, Arsyad
juga banyak mengurai tentang upaya bupati dalam mendapatkan beasiswa bagi siswa
dan mahasiswa yang berprestasi, maupun yang kurang mampu.
Dia mengakui bahwa kalau
hanya bersandar pada APBD Kabupaten Takalar, maka sangat susah memberikan
beasiswa, karena keterbatasan anggaran, namun bupati tidak tinggal diam melihat
kondisi itu, sehingga bupati berupaya melobi pihak ketiga untuk membantu.
Arsyad mengakhiri
materinya dengan mengutip kata-kata Nelson Mandela (mantan Presiden Afrika
Selatan), bahwa “Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang bisa kamu gunakan
untuk mengubah dunia.” (Muhammad Said
Welikin)