PENGOLAHAN DANGKE. Beberapa dosen Unibos Makassar mengadakan Pelatihan Pengolahan Kemasan Kripik Dangke, di Desa Cendana, Kecamatan Cendana, Kabupaten Enrekang, Rabu, 12 September 2018. (ist)
---------
Jumat, 14 September 2018
Kripik
Dangke Enrekang Butuh Inovasi dan Sentuhan Teknologi
- Dosen Unibos Makassar Gelar Pelatihan Pengolahan Kemasan Kripik Dangke di Enrekang
ENREKANG,
(PEDOMAN KARYA). Pengolahan kripik dangke khas Enrekang
membutuhkan inovasi dan sentuhan teknologi, serta pengelolaan yang baik dan benar
agar rasa dan kemasannya menjadi lebih bagus dan pemasarannya menjadi lebih
luas.
Hal
itu diungkapkan Ketua Mitra Produk Kripik Dangke Enrekang, Fauzia, setelah
mengikuti Pelatihan Pengolahan Kemasan Kripik Dangke yang diadakan oleh
dosen-dosen Universitas Bosowa (Unibos) Makassar, di Desa Cendana, Kecamatan
Cendana, Kabupaten Enrekang, Rabu, 12 September 2018.
“Dengan
inovasi ini tentunya bisa membantu kami, kelompok masyarakat pengusaha kripik
dangke untuk terus meningkatkan penghasilan kami. Kami menyadari bahwa usaha
juga memerlukan inovasi dari segi teknologi, sehingga hadirnya program dosen
Unibos memberikan pelatihan sangat membantu kami untuk mewujudkan hal tersebut.
Sebab selama ini usaha yang kami kelola hanya diolah secara tradisional lalu
pemasarannya pun hanya di pasaran biasa saja. Semoga ke depan setelah pelatihan
ini, kami lebih bisa membawa kripik dangke ini keluar Enrekang,” tutur Fauzia.
Tim
dosen Unibos Makassar yang memberikan pelatihan yaitu Tamrin Malawangeng, M
Natsir Abduh, serta Abdul Rahim.
Muhammad
Natsir Abduh, dosen Fakultas Teknik Unibos Makassar yang memiliki minat dalam
pengembangan produk makanan, mengatakan, salah satu hal yang ingin mereka capai
dengan diadakannya pelatihan dalam pengabdian ini, yaitu membantu membuat
kripik dangke lebih modern dengan kemasan yang sesuai kualitas rasa.
“Kami
juga berharap ini bisa membantu meningkatkan jumlah pelanggan atau konsumen dan
pendapatan masyarakat. dimana kita tahu kripik dangke ini termasuk produk
unggulan dan sumber penghasilan masyarakat,” tutur Natsir Abduh.
Tahapan berikutnya,
lanjut Natsir, tim dosen Unibos Makassar akan melakukan pendampingan untuk
memanfaatkan merk dagang dan membantu untuk mendapatkan hak paten produk
tersebut dan membantu memasarkan produk tersebut ke swalayan. (ima)