“Tidak logis karena Parpolnya mendukung Capres petahana, tapi anggotanya ramai-ramai mendukung Capres penantang,” jelas Daeng Nappa’. (ist)
---
PEDOMAN KARYA
Selasa, 25 September 2018
Obrolan
Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Parpolnya
Mendukung Capres Petahana, Anggotanya Mendukung Capres Penantang
“Tidak logisna kurasa
ini Pilpres-ka,"” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi pagi di
teras rumah Daeng Nappa’ seusai jalan-jalan subuh.
“Tidak logis bagaimana?”
tanya Daeng Tompo’.
“Tidak logis karena
Parpolnya mendukung Capres petahana, tapi anggotanya ramai-ramai mendukung
Capres penantang,” jelas Daeng Nappa’.
“Tidak logis menurut
kita’, karena kita’ pakai logika lurus,” tukas Daeng Tompo’.
“Maksudta’ bagaimana?”
tanya Daeng Nappa’.
“Kalau di politik itu
ada yang namanya logika bengkok, jadi tidak lurus-lurus logikanya,” tutur Daeng
Tompo’ sambil tersenyum.
“Itumi tadi kubilang
tidak logis,” tukas Daeng Nappa’.
“Bukan tidak logis
Daeng Nappa’. Ini logistongji, tapi menggunakan logika bengkok,” kata Daeng
Tompo’ lagi-lagi sambil tersenyum.
“Ah, tidak mengertika,”
sungut Daeng Nappa’.
“Janganmaki’ padeng
mengerti sekarang, nantipi. Minummi dulu kopita’,” kata Daeng Tompo’ masih
sambil tersenyum, sementara Daeng Nappa’ hanya bisa tersenyum pahit, sepahit
kopi hitamnya yang tanpa gula. (asnawin)
Selasa, 25 September 2018