BONGKAR LAPAK. Sejumlah anggota Satpol PP dan pegawai Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan (Diskumdag) Pemkab Bantaeng membongkar sekitar 20 kios lapak kuliner, di Pantai Seruni, Bantaeng, Selasa, 04 September 2018. (Foto: Akhmad Marmin / PEDOMAN KARYA)
-----
Rabu, 05 September 2018
Satpol
PP Bongkar Lapak Kuliner di Pantai Seruni Bantaeng
BANTAENG,
(PEDOMAN KARYA). Sejumlah anggota Satuan Polisi Pamong
Praja (Satpol PP) dan pegawai Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan (Diskumdag) Pemkab Bantaeng membongkar
sekitar 20 kios lapak kuliner, di Pantai Seruni, Bantaeng, Selasa, 04 September
2018.
Para pedagang yang
dibongkar lapak kulinernya hanya bisa pasrah dan sama sekali tidak melakukan
perlawanan. Kayu balok dan papan, serta seng dan barang-barang sisa bongkaran
lapak, sempat menjadi tontonan masyarakat yang berkunjung ke Pantai Seruni.
Kepala Bidang UKM,
Diskumdag Bantaeng, Darus Muslimin, mengatakan, sebenarnya lapak kuliner
tersebut dibongkar sendiri oleh pemilik lapak, sedangkan Satpol PP dan pegawai
Diskumdag hanya membantu.
Dia mengatakan,
pembongkaran itu dilakukan untuk menata ulang lapak-lapak kuliner yang ada.
Pembongkaran 22 lapak tersebut, katanya, dilakukan setelah pemindahan 24
pedagang yang lapaknya juga dibongkar lalu dipindahkan ke sentra kuliner yang
diatur dan ditata ulang.
"Ke-24 pedagang
yang sebelumnya dibongkar lapaknya sudah menerima kunci kios lapak di sentra
kuliner yang sudah disiapkan Pemkab Bantaeng saat Prof Nurdin Abdullah masih
menjabat bupati," jelas Darus.
Pemkab Bantaeng,
katanya, telah menyediakan 46 lapak yang berada di Zona 2, dan 24 di antaranya
sudah dipindahkan ke sentra kuliner yang terletak di Kelurahan Tappanjeng,
Kecamatan Bantaeng.
"Selelebihnya
ditata ulang untuk dirapikan agar lebih indah, sesuai amanah Pak NA (Nurdin
Abdullah saat masih menjabat bupati) kepada Pak AFR (Ashari F Radjamilo)
sebagai Pejabat Bupati Bantaeng saat ini," tutur Darus.
Pemkab Bantaeng,
katanya, sudah membuat perencanaan membangun 60 kios kuliner untuk memenuhi
jumlah pedagang yang masih tersisa dan belum mendapatkan kios.
"Dengan harapan,
bupati yang baru nanti mau melanjutkan pembangunan kios di sentra kuliner di
Zona 1 sebanyak 13 lapak, di Zona 2 sebanyak 22 Lapak, serta di Zona 3 juga
lebih dari 10 lapak," rinci Darus.
Hera, salah seorang
pedagang yang dimintai tanggapannya dengan adanya pembongkaran kios lapak
kuliner tersebut, mengaku tidak mempersoalkannya.
"Kami sepakat jika
diatur dan dirapikan yang penting kami tetap bisa jualan" kata Hera
mewakili pedagang. (akhmad marmin)