“Menurutku’, kalau
namanya grup Kabar Takalar, maka postingan-postingan yang ada di grup semuanya
menyangkut kabar-kabar atau berita-berita tentang Takalar,” kata Daeng Nappa’.
“Betul, seharusnya
memang begitu,” timpal Daeng Tompo’.
----
PEDOMAN KARYA
Rabu, 10 Oktober 2018
Obrolan
Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Ini
kan Grup Kabar Takalar?
“Ini kan grup Kabar
Takalar?” kata Daeng Nappa’ sambil memperlihatkan layar hape androidnya kepada
Daeng Tompo’ saat ngobrol-ngobrol di pos ronda kompleks perumahan, sekitar jam
sembilan malam.
“Betul. Kenapaikah ini
grup Kabar Takalar?” tanya Daeng Tompo’.
“Heranku’ kurasa,” kata
Daeng Nappa’.
“Heran kamma.
Kenapaikah?” tanya Daeng Tompo’ makin penasaran.
“Menurutku’, kalau
namanya grup Kabar Takalar, maka postingan-postingan yang ada di grup semuanya
menyangkut kabar-kabar atau berita-berita tentang Takalar,” kata Daeng Nappa’.
“Betul, seharusnya
memang begitu,” timpal Daeng Tompo’.
“Jadi orang yang
berkunjung ke grup Kabar Takalar juga merasa nyaman, karena ada kepastian bahwa
mereka akan mendapat informasi berita-berita dan perkembangan yang terjadi di
Kabupaten Takalar,” tutur Daeng Nappa’.
“Betul, seharusnya
memang begitu,” timpal Daeng Tompo’ lagi dengan kalimat kata-kata yang sama.
“Ah, kita’ itu
bilangjaki’, terus, betul seharusnya memang begitu, betul, seharusnya memang
begitu. Bertanya’tongmaki’ itu bedeng, bilang jadi sekarang apa masalahna,”
kata Daeng Nappa’ dengan nada ketus.
“Oke, oke bosku’. Jadi
sekarang apa masalahna?” tanya Daeng Tompo’ sambil tersenyum.
“Masalahnya adalah,
banyak postingan di grup Kabar Takalar yang tidak ada hubunganna dengan
berita-berita dan perkembangan di Takalar,” jelas Daeng Nappa’.
“Apami itu contohnya?”
tanya Daeng Tompo’.
“Contohnya, ada anggota
grup yang setiap hari memposting berita-berita kampanye capres (calon presiden)
yang menguntungkan capres jagoanna atau merugikan capres lain,” sebut Daeng
Nappa’.
“Tapi itu contohji to?
Bukanji karena kita’ berbeda pilihan dengan anggota grup itu to?” tanya Daeng
Tompo’ sambil tersenyum.
“Kebetulanji memang
saya berbeda pilihan capres, tapi intinya, postingan-postingan di grup Facebook
seharusnya disesuaikan dengan nama grup,” tandas Daeng Nappa’.
“Baa, cocoki itu Daeng
Nappa’, saya dukungki,” kata Daeng Tompo’ lagi-lagi sambil tersenyum memandangi
wajah Daeng Nappa’ yang agak memerah. (asnawin)
Selasa malam, 09 Oktober
2018