“Kami memohon maaf atas terganggung pelayanan dan suplai air bersih kepada para pelanggan, yang disebabkan kemarau yang berkepanjangan. Kami sekarang sedang berupaya menambah dan membuat sumur pompa pada titik-titik tertentu yang tinggi debit airnya,” kata Direktur Utama PDAM Takalar Jamaluddin Nombong.
---
Jumat, 12 Oktober 2018
Kekeringan
Berkepanjangan, Suplai Air Bersih di Takalar Terganggu
- Dirut PDAM
Takalar Minta Maaf
- Upayakan Suplai Air Primer Bendungan Bili-bili dan Bendungan Bissua
TAKALAR,
(PEDOMAN KARYA). Kabupaten Takalar kini mengalami
kemarau dan kekeringan yang berkepanjangan. Kondisi tersebut membuat suplai air
bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Takalar mengalami gangguan,
khususnya di beberapa wilayah.
Untuk mengatasi masalah
tersebut, pihak PDAM Takalar terpaksa menggilir pembagian atau suplai air
bersih kepada para pelanggan, karena ketersediaan air bersih tidak mencukupi
untuk mensuplai kepada seluruh pelanggan secara bersamaan.
“Kami memohon maaf atas
terganggung pelayanan dan suplai air bersih kepada para pelanggan, yang
disebabkan kemarau yang berkepanjangan. Kami sekarang sedang berupaya menambah
dan membuat sumur pompa pada titik-titik tertentu yang tinggi debit airnya,”
kata Direktur Utama PDAM Takalar Jamaluddin Nombong, kepada wartawan di Takalar, Jumat,
12 Oktober 2018.
Dengan kondisi yang
terjadi saat ini, katanya, maka PDAM Takalar hanya mampu melayani sekitar 1.800
pelanggan, dan itupun hanya bisa melayani pelanggan di Kecamatan Pattallassang.
Menyinggung kemungkinan
mendapatkan suplai air bersih dari saluran air primer Bendungan Bili-bili di
Gowa, dan Bendungan Bissua di Takalar, Jamaluddin mengatakan, pihaknya masih
terus-menerus mengupayakannya.
“Kami masih menelusuri
jalur dari Bendungan Bissua yang menuju Sungai Palleko. Kami juga membersihkan
sungai-sungai di Palleko, agar ada penambahan debit air baku untuk diolah
menjadi air bersih dan selanjutnya disuplai kepada para pelanggan,” kata
Jamaluddin. (Hasdar Sikki / Muhammad Amin)