“Agak raguka’ kurasa ini
memilih kalau Pemilu-i nanti,” ungkap Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat
berjalan beriringan keluar masjid seusai shalat isya.
“Memilih capres-cawapres
atau memilih caleg,” tanya Daeng Tompo’. (Foto: Asnawin Aminuddin / PEDOMAN KARYA)
-------
PEDOMAN KARYA
Rabu, 14 November 2018
Agak
Raguka’ Kurasa Memilih Nanti
“Agak raguka’ kurasa ini
memilih kalau Pemilu-i nanti,” ungkap Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat
berjalan beriringan keluar masjid seusai shalat isya.
“Memilih capres-cawapres
atau memilih caleg,” tanya Daeng Tompo’.
“Memilih caleg,” jawab
Daeng Nappa’.
“Oh. Berarti soal
capres-cawapres jelasji toh?” tanya Daeng Tompo’ sambil tersenyum.
“Oh kalau itu jelasmi.
PAS-mi,” jawab Daeng Nappa’ balas tersenyum.
“Terus kalau masalah
caleg, apana yang kasi raguki’?” tanya Daeng Tompo’.
“Karena banyak teman
yang maju caleg melalui partai yang selama ini kurang bagusmi citranya,” ungkap
Daeng Nappa’.
“Kalau begitu,
pilihmaki’ caleg dari partai yang masih bagus citranya,” kata Daeng Tompo’.
“Itumi juga masalahna,”
kata Daeng Nappa’.
“Apaseng masalahna?”
tanya Daeng Tompo’.
“Masalahna, kebanyakan
tidak kukenalki caleg-calegna. Kita ‘kan mau memilih caleg yang sudah dikenal
dan diyakini bagus shalatna, dan kalau bisa, yang memang ustadz,” ungkap Daeng
Nappa’.
‘Kalau begitu, kita'mo
padeng yang maju caleg lima tahun ke depan. Pasti kupilihki',” kata Daeng Tompo’
sambil tersenyum.
“Ah, kita' itu,” ujar
Daeng Nappa’ sambil meninju lengan kiri Daeng Tompo’. (asnawin)
Selasa malam, 13 November
2018