ALMARHUM Andi Baso Tancung (duduk di kursi roda) foto bersama pembicara dan peserta Launcing Buku Kumpulan Opini Harian Fajar yang diberi judul “Merobek Demokrasi”, yang digagas oleh di Ruang Redaksi Harian Fajar, 25 Agustus 2018. Buku kumpulan opini Harian Fajar digagas oleh Andi Baso Tancung sebagai Ketua Ikatan Penulis Indonesia Makassar (IPIM) Sulsel. (ist)
-------
PEDOMAN KARYA
Rabu, 14 November 2018
Buku
sebagai Penanda Dirimu
(buat:
andi baso tancung)
Karya: Rusdin Tompo
kita dipertemukan oleh
gagasan-gagasan
menghimpunnya dalam
buku-buku
hendak kita teruskan
pada generasi yang entah
buku-buku yang kau
tulis sembari menikmati sakitmu
bukan untuk berkisah
tentang luka yang menggaram
melainkan tentang
purnama di atas samudra luas
dengan kilap horizon di
fajar pagi
selalu saja kita
bertukar ide tentang buku-buku
seperti belum kau temu
kesimpulan dari bab demi bab yang kau tulis
kau asyik terawangkan
impian-impian bagai kanak-kanak membangun istana pasir
bahkan dalam nyerimu
inspirasi menelusup lamat-lamat
hingga melumat deritamu
tak bersisa
berganti
pikiran-pikiran bernas serupa permata
kau terus saja membuat
buku-buku dengan rancang sampul tertera namamu
kau hidangkan gurih
samudra
dan kita menikmatinya
layaknya kenduri prasmanan
buku-buku adalah
pendahuluan kita berinteraksi
buku-buku juga menjadi
kata penutup kita menyeruput kopi
buku jadi tempatmu
datang dan pergi
buku adalah penanda
dirimu.
Sudiang, Makassar, 11
November 2018