Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Lasharan Jaya Makassar, Muhammad Amsal Sahban PhD, memimpin salah satu sesi (session coordinator) diskusi pada sebuah seminar internasional, di Malaysia, 9-10 November 2018.
---------
Ahad, 11 November 2018
Dosen
STIM Lasharan Jaya Makassar Pimpin Seminar Internasional di Malaysia
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM)
Lasharan Jaya Makassar, Muhammad Amsal Sahban PhD, memimpin salah satu sesi
(session coordinator) diskusi pada sebuah seminar internasional, di Malaysia,
9-10 November 2018.
Amsal yang menjabat
Ketua II Bidang Keuangan STIMLash Jaya Makassar, memimpin sesi diskusi yang
membahas topik “Sociology and Social Work”, pada seminar internasional bertajuk
“3th International Research Conference on Economics, Business and Social
Sciences – Malaysian Chapter”, di Kampus Faculty of Business and Accountancy,
University of Malaya, Malaysia.
“Acara ini dipimpin
oleh Dekan Fakultas Bisnis dan Akuntansi Universitas Malaya, Prof Che Ruhana
Binti Isa, sedangkan pembicara utama yaitu Prof Hayat Muhammad Awan, Rektor Air
University Multan Pakistan, dan dilanjutkan pembicara dari Deputy Minister
Primary Industries, YB Tuan Shamsul Iskandar Yusre Bin Mohd Akin,” papar Amsal,
kepada Pedoman Karya, di Makassar, Ahad, 11 November 2018.
Dia mengatakan, seminar
internasional yang dilangsungkan selama dua hari itu, dibagi tiga sesi dan dihadiri
148 peserta dari berbagai Negara, antara lain Pakistan, Malaysia, Singapura,
Yaman, Uzbekistan, Indonesia, dan lain-lain.
“Dalam setiap sesi
dibagi lagi menjadi tujuh hingga delapan kelas sesi pararel. Saya menjadi coordinator
sesi dengan topik isu Sociology and
Social Work dan memimpin jalannya sesi selama dua jam. Dalam sesi tersebut
setiap presenter diwajibkan untuk mempresentesikan hasil-hasil temuannya dan
hasil temuan tersebut kemudian dikomentari
oleh para presenter lainnya,” tutur Amsal.
Para presenter yang ada
di sesi tersebut, katanya, berasal dari berbagai negara antara lain dari Uzbekistan,
Yaman, Malaysia, dan Singapura. Saat berlangsungnya sesi tersebut, ia mengarahkan
jalannya diskusi agar tidak keluar jalur dan dapat mengefisienkan waktu.
“Agak sulit mengarahkan
para peserta, karena ketika mereka berdebat, tanpa mereka sadari inti
diskusinya sudah keluar dari topik, jadi terpaksa saya hentikan dan memberikan
arahan kembali agar diskusi dapat lebih efektif dan efisien,” kata Amsal. (win)