Beberapa murid SDIT Al-Fahmi Palu tampak tertawa gembira saat belajar bersama di bawah bimbingan salah seorang mahasiswa Unibos Makassar yang tengah melaksanakan KKN Peduli Bencana, di Palu. (ist)
------
Rabu, 21 November 2018
Rektor
Unibos Makassar Kunjungi Mahasiswa KKN Peduli Bencana di Palu
PALU,
(PEDOMAN KARYA). Rektor Universitas Bosowa (Unibos)
Makassar, Prof Saleh Pallu MEng, bersama sejumlah pejabat mengunjungi sejumlah
mahasiswa Unibos Makassar yang tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Kemanusiaan atau KKB Peduli Bencana, di Palu, Sulawesi Tengah, Senin, 19
November 2018.
Koordinator KKN ke-45
Unibos Dr Muhlis Ruslan Msi, menjelaskan, KKN Kemanusiaan yang dilaksanakan
Unibos di Palu, bertujuan membantu masyarakat Palu dan sekitarnya yang terkena
dampak gempa dan tsunami yang terjadi beberapa waktu lalu. Gempa dan tsunami
tersebut selain meluluhlantakkan Palu, Sigi, dan Donggala, juga mengakibatkan
jatuhnya ribuan korban jiwa dan korban traumatik, termasuk di kalangan
anak-anak dan remaja.
“Mahasiswa KKN
Kemanusiaan Unibos diberangkatkan dua gelombang yaitu 18 orang gelombang I, dan
tujuh orang untuk gelombang II,” jelas Muhlis.
KKN Kemanusiaan yang
berfokus pada bantuan pendidikan dan psikososial untuk sekolah darurat bosowa
peduli, katanya, difokuskan agar mahasiswa FKIP dan mahasiswa Fakultas
Psikologi Unibos dapat memanfaatkan bidang ilmunya untuk membantu masyarakat
yang membutuhkan, khususnya bagi mereka yang ingin melanjutkan pendidikan.
Rektor Unibos Saleh
Pallu didampingi Wakil Rektor III Dr Abdul Haris Hamid, Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Asdar MPd, dan Koordinator KKN ke-45 Unibos Dr
Muhlis Ruslan MSi, antara lain berkunjung ke Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1
Kota Palu, dan SDIT Al-Fahmi Palu yang masing-masing anak didiknya mencapai
hingga 500 siswa.
“Kita mempogramkan KKN
baru, yaitu KKN Peduli Bencana atau KKN Kemanusiaan. Diharapkan bahwa anak
didik di sini (Palu) dapat menerima dengan baik dan merasa terbantu dengan
adanya mahasiswa Unibos untuk mengisi ruang kelas yang masih kosong,” jelas
Saleh.
Dari kunjungan tersebut,
lanjutnya, ia beserta rombongan dapat melihat bahwa memang masih ada beberapa
guru-guru yang berhalangan hadir mengajar, sehingga kehadiran mahasiswa Unibos
benar-benar sangat membantu melanjutkan proses belajar mengajar di sekolah.
“Kami juga melihat ada
kesinambungan program ini hingga proses recovery
sampai pembelajaran normal kembali. Selanjutnya kami juga memikirkan bukan saja
pendididkan, melainkan juga bantuan yang sifatnya logistik untuk pembangunan
fisik membantu sarana prasarana belajar, tentunya bekerjasama dengan Bosowa
Peduli,” ungkap Saleh.
Dia mengatakan, ke depan,
mereka akan mencari bentuk yang bukan lagi program KKN reguler biasa, melainkan
KKN yang betul-betul bermanfaat mendukung pembangunan dari berbagai sektor.
“Kemungkinan akan ada program
KKN lain, seperti KKN di Kampung Inggris dengan dua manfaat, termasuk mahasiswa
dapat memberlakukan program pemberdayaan masyarakat, seperti berkomunikasi dengan
menggunakan Bahasa Inggris untuk membantu masyarakat meningkatkan kemampuan
diri dan kelanjutannya mendorong mahasiswa memahami bahwa bahasa internasional
sangat penting,” kata Saleh. (ima)
Baca juga: