“Seharusnya memang
begitu, apalagi tahun ini banyak sekali bencana yang terjadi di berbagai daerah
di negarata’, mulai dari banjir, gempa, sampai tsunami,” ujar Daeng Tompo’.
“Banyakmi juga petasan, knalpot
racing, dan miras yang diamankan dan dimusnahkan oleh polisi dari operasi yang
mereka lakukan menjelang tahun baru,” papar Daeng Nappa’.
--------
PEDOMAN KARYA
Selasa, 01 Januari 2019
Obrolan
Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Diimbau
Tidak Bunyikan Petasan, tapi Tidak Dilarang Jual Petasan
“Baguski’ tawwa
pemerintah-ta’ dan Kapolri-ta’ tahun ini,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng
Tompo’ saat berjalan beriringan seusai shalat lohor berjamaah di masjid.
“Bagus bagaimana?”
tanya Daeng Tompo’.
“Ada imbauan agar tidak
membunyikan petasan dan tidak pawai kendaraan di jalan pada malam tahun baru,”
kata Daeng Nappa’.
“Seharusnya memang
begitu, apalagi tahun ini banyak sekali bencana yang terjadi di berbagai daerah
di negarata’, mulai dari banjir, gempa, sampai tsunami,” ujar Daeng Tompo’.
“Banyakmi juga petasan, knalpot
racing, dan miras yang diamankan dan dimusnahkan oleh polisi dari operasi yang
mereka lakukan menjelang tahun baru,” papar Daeng Nappa’.
“Bagus sekalimi itu,
tapi ada yang kita sayangkan,” ujar Daeng Tompo’.
“Apa itu?” tanya Daeng
Nappa’ penasaran.
“Kita’ sayangkan,
karena diimbau tidak bunyikan petasan, tapi tidak dilarang jual petasan,” jawab
Daeng Tompo’.
“Betul itu,” kata Daeng
Nappa’.
“Malahan, petasan
dijual bebas di pi”ggir jalan raya sejak beberapa hari menjelang tahun baru,
akhirnya tetapji banyak orang yang pesta petasan dan kembang api,” kata Daeng
Tompo’.
“Jadi kita’ tidak
beliki petasan kemarin?” tanya Daeng Nappa’ sambil tersenyum.
“Kita’ ini toamaki’,
janganmaki’ lagi ikut-ikutan main petasan seperti anak-anak," kata Daeng
Tompo’.
“Berarti anak-anak
bolehji?” kejar Daeng Nappa’.
“Ah, kita’ itu,” kata
Daeng Tompo’ sambil mengibaskan tangannya. (asnawin)
Selasa, 01 Januari 2019