"Kalau kita' pemilik media stasiun televisi nasional, maujaki' beritakangi itu Reuni 212?" tanya Daeng Tompo' saat tersenyum. (int)
---
PEDOMAN KARYA
Rabu, 05 Desember 2018
Kalau Kita' Pemilik Media, Maujaki' Siarkangi Reuni 212?
(Obrolan Daeng Tompo'dan Daeng Nappa')
"Apa namana itu kalau ada peristiwa besar, peristiwa bersejarah tidak diberitakan oleh media-media besar?" tanya Daeng Nappa' kepada Daeng Tompo' saat ngopi pagi di teras rumah Daeng Tompo' seusai jalan-jalan pagi.
"Banyakji istilah yang bisa dipake. Bisa penggelapan sejarah, bisa juga pemalsuan sejarah," jawab Daeng Tompo'.
"Berarti media-media besar di negara kita, khususnya stasiun televisi, sudah melakukan penggelapan atau pemalsuan sejarah?" tanya Daeng Nappa' lagi.
"Apakah ini judulna? Perjelaski dulu apa peristiwa besarna?" Daeng Tompo balik bertanya sambil tersenyum.
"Kemarin itu kan ada aksi damai Reuni 212 di Jakarta. Diperkirakan sekitar delapan juta orang hadir dari berbagai daerah di Indonesia dan memenuhi jalan-jalan poros di Jakarta Pusat," papar Daeng Nappa'.
"Terus," tukas Daeng Tompo'.
"Banyaknamamo itu televisi nasional yang besar, tapi tidak naliputki dan tidak nasiarkangi itu Reuni 212, padahal itu peristiwa besar dan bersejarah. Untung ada satu stasiun televisi nasional yang siarkangi," kata Daeng Nappa'.
"Betul, disayangkan sekali memang. Mungkin ada hubunganna dengan politik ini, apalagi dekat-dekat mi ini Pilpres-ka," kata Daeng Tompo'.
"Banyakna orang jengkel sama televisi nasional yang tidak siarkangi itu Reuni 212," kata Daeng Nappa'.
"Kalau kita' pemilik media stasiun televisi nasional, maujaki' beritakangi itu Reuni 212?" tanya Daeng Tompo' sambil tersenyum.
"Bukan lagi kusiarkangi, kubikinlaloi siaran langsung berjam-jam, tidak ada siaran lain sampai selesai aksina," kata Daeng Nappa' penuh semangat.
"Ededeh, fanatiktossengki' itu kita'," ujar Daeng Tompo' sambil tersenyum.
"Samajaki' to," kata Daeng Nappa' sambil tertawa dan keduanya pun tertawa-tawa.
#SelamatPagi
#Rabu05Desember2018
#AsnawinAminuddin