KAMPUNG KB PERCONTOHAN. Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel, Rini Riatika Djohari (paling kiri) memberikan sambutan pada Pertemuan Evaluasi Pencapaian dan Penyunan Rencana Kerja Kelompok Kerja Advokasi Program KKBPK Provinsi dari Provincial Working Group (PWG), di Hotel Gahara, Jl Hertasning Makassar, Rabu, 26 Desember 2018. (ist)
-----
Rabu, 26 Desember 2018
Kampung
KB di Sulsel akan Dilombakan
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Setiap kabupaten dan kota se-Sulsel
memiliki satu Kampung KB (Kampung Keluarga Berencana) percontohan. Dengan
demikian, Sulsel memiliki 24 Kampung KB percontohan.
Oleh Perwakilan Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulsel, ke-24 Kampung KB
percontohan itu akan dilombakan untuk memilih Kampung KB Percontohan Tingkat Provinsi
Sulsel.
“Ke-24 Kampung KB yang
sudah dijadikan percontohan pada masing-masing kabupaten dan kota itu akan
diperlombakan untuk tingkat provinsi,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel,
Rini Riatika Djohari.
Karena itulah, ia
berharap Kelompok Kerja (Pokja) Program Kependudukan Keluarga Berencana dan
Pembangunan Keluarga (KKBPK) ikut memantau kegiatan yang dilaksanakan pada 24
Kampung KB percontohan kabupaten dan kota se-Sulsel tersebut.
Pernyataan dan harapan Ibu
Rini–sapaan akrab Rini Riatika Djohari–tersebut disampaikan pada Pertemuan
Evaluasi Pencapaian dan Penyunan Rencana Kerja Kelompok Kerja Advokasi Program
KKBPK Provinsi dari Provincial Working
Group (PWG), di Hotel Gahara, Jl Hertasning Makassar, Rabu, 26 Desember
2018.
Ke-24 Kampung KB percontohan
tingkat kabupaten dan kota se-Sulsel tersebut, kata Rini, sudah melakukan
pelatihan untuk meningkatkan keterampilan warga setempat yang terlibat dalam
program Kampung KB, misalnya di beberapa daerah sudah ada kegiatan pembuatan
kerajinan seperti dompet, seperti di Tana Toraja, Wajo, dan Bulukumba,
sedangkan di Luwu Timur ada pembuatan keripik pisang.
“Hanya saja, perlu ada
keterlibatan mitra Pokja, antara lain Dinas Perindustrian untuk pengadaan alat
bantu kegiatan di Kampung KB, seperti alat pembuatan keripik pisang,” kata Rini.
(win)