----
PEDOMAN KARYA
Kamis, 13 Desember 2018
Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Kenapa Itu Jabatan di Pemerintahan Harus Dilelang?
“Kenapa itu sekarang jabatan di pemerintahan harus dilelang?” tanya Daeng
Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat jalan-jalan pagi seusai shalat subuh berjamaah
di masjid.
“Saya juga tidak mengerti. Saya juga sudah lama bertanya-tanya,” jawab
Daeng Tompo’.
“Sampai-sampai jabatan Sekda juga dilelang,” kata Daeng Nappa’.
“Itumi juga,” timpal Daeng Tompo’.
“Jabatan di pemerintahan itu ‘kan jabatan karier, bukan jabatan politik.
Artinya, orang yang ditempatkan pada jabatan karier haruslah orang yang berkarier
dari bawah di pemerintahan,” kata Daeng Nappa’.
“Betul,” tukas Daeng Tompo’.
“Kalau dibuka pendaftaran untuk lelang jabatan, berarti selama ini tidak
adaji pembinaan dan penilaian kinerja dari pimpinan kepada bawahan. Berarti
pimpinan tidak peduli atas kinerja bawahanna,” papar Daeng Nappa’.
“Yah, begitulah sekarang kondisi pemerintahan di negarata’, mulai level pusat,
sampai daerah tingkat dua,” ujar Daeng Tompo’.
“Kalau kita’, kenapaki’ tidak ikut lelang jabatan?” tanya Daeng Tompo’.
“Ah, janganmi saya. Biarmi mereka yang berburu jabatan. Kalau saya, jabatan
itu amanah, jadi bukan sesuatu yang harus diperebutkan,” kata Daeng Tompo’.
“Luar biasa. Justru orang seperti kita’mi itu yang cocok jadi pejabat,”
kata Daeng Nappa’ sambil tersenyum.
“Kalau saya jadi pejabat, bisa-bisa tidak adami waktuku’ temaniki’ jalan-jalan
pagi setelah shalat subuh,” kata Daeng Tompo’ sambil tertawa dan keduanya pun
tertawa-tawa. (asnawin)
Kamis pagi, 13 Desember 2018