BELA NEGARA. Sekretaris Utama BKKBN, H Nofrijal (baju batik) bersama Wakil Komandan Rindam XIV/Hasanuddin, Kolonel Inf Nugroho Dwi Hermawan, memeriksa barisan peserta Diklat Bela Negara yang terdiri atas Penyuluh Keluarga Berencana se-Sulsel, di Marga Rindam XIV Hasanuddin Pakatto, Gowa, Rabu, 05 Desember 2018. (ist)
--------
Rabu,
05 Desember 2018
Sebanyak 800 Penyuluh KB se-Sulsel Ikut Diklat Bela
Negara di Pakatto
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Sebanyak 861 orang Penyuluh Keluarga
Berencana (PKB) se-Sulawesi Selatan mengikuti upacara pembukaan Diklat Bela
Negara yang diselenggarakan Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Selatan kerjasama Rindam XIV/Hasanuddin di Marga
Rindam XIV Hasanuddin Pakatto, Gowa.
Mereka
dibagi dua angkatan, terdiri atas Angkatan I sebanyak 426 peserta yang
dilaksanakan pada 4-7 Desember 2018, serta Angkatan II sebanyak 435 orang yang
digelar pada 7-10 Desember 2018.
Pembukaan
Dilat Bela Negara digelar di Lapangan Sapta Marga
Rindam XIV Hasanuddin Pakatto, Gowa,
Rabu, 05 Desember 2018, yang ditandai dengan upacara dipimpin
Sekretaris Utama (Sestama)
BKKBN, H Nofrijal SP MA.
Upacara
pembukaan Diklat Bela Negara turut dihadiri Kepala
perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Rini Riatika Djohari, beserta
jajarannya, serta Komandan Pendidikan Bela Negara Rindam XIV
Hasanuddin, Letkol Kav Gatot Pramono Yogi
“Kegiatan
ini merupakan upaya menginternalisasikan budaya kerja BKKBN, yaitu cerdas, tangguh, kerjasama, integritas, dan ikhlas yang biasa
disingkat Cetak Tegas dalam
aktivitas kerja PKB sehari-hari,” kata Sestama
BKKBN, Nofrijal.
Dia
mengatakan, kegiatan bela negara sangat strategis untuk memperkenalkan
budaya kerja Cetak Tegas khas BKKBN kepada
para PKB dan PLKB (Petugas Lapangan Keluarga Berencana) yang baru
dialihkan dari pemerintah daerah ke pemerintah pusat.
PKB
sebagai ujung tombak Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan
Keluarga (KKBPK), katanya,
memiliki peran yang cukup besar dalam mewujudkan visi misi BKKBN, sehingga
dibutuhkan PKB yang memiliki jiwa yang tangguh, cerdas dan ikhlas dalam
bekerja, mampu membangun kemitraan serta memiliki integritas tinggi terhadap
pekerjaan.
“Untuk
mengejar target Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 - 2019 yang belum
tercapai, dibutuhkan semangat kerja
yang kuat menghadapi tantangan dan perubahan yang terjadi, utamanya tantangan dalam
memastikan masyarakat memahami dan mau berpartisipasi aktif dalam program KKBPK,” tutur Nofrijal.
Dengan
mengikuti Diklat Bela Negara,
lanjutnya, nilai-nilai negatif
yang selama ini menghambat kinerja Penyuluh KB, diharapkan dapat hilang dan berganti dengan
semangat kebersamaan dan gotong royong dalam bekerja mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Karakter dan Disiplin
Wakil
Komandan Rindam XIV/Hasanuddin,
Kolonel Inf Nugroho Dwi Hermawan, pada
kesempatan yang sama menyampaikan bahwa
selama mengikuti
Diklat Bela Negara, para penyuluh KB akan mendapatkan
latihan pembentukan karakter dan sikap disiplin dengan tujuan membentuk penyuluh militan yang
pantang menyerah menghadapi tantangan dan hambatan dalam menjalankan tugas di
lapangan.
“Setelah
Diklat ini, diharapkan
akan tumbuh sikap disiplin dalam diri peserta, baik disiplin dalam waktu,
pekerjaan,
maupun kegiatan,
serta mampu melakukan koordinasi di lapangan, utamanya dengan Babinsa (Bintara Pembina Desa dari TNI, red),
sehingga target dan sasaran dapat dicapai,” kata Nugroho. (win)
Tags
Aneka