“Banyakmi bedeng caleg
(calon legislator) yang buang handuk,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’
saat ngopi sore di warkop dekat terminal.
“Buang handuk
bagaimana?” tanya Daeng Tompo’.
“Menyerahmi bedeng dari
persaingan,” kata Daeng Nappa’.
--------
PEDOMAN KARYA
Rabu, 30 Januari 2019
Obrolan
Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Banyakmi
Bedeng Caleg yang Buang Handuk
“Banyakmi bedeng caleg
(calon legislator) yang buang handuk,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’
saat ngopi sore di warkop dekat terminal.
“Buang handuk
bagaimana?” tanya Daeng Tompo’.
“Menyerahmi bedeng dari
persaingan,” kata Daeng Nappa’.
“Menyerah bagaimana?”
tanya Daeng Tompo’ lagi.
“Tidak ngototmi lagi
berkampanye dan sosialisasi, karena natau’mi na ukur dirina, bahwa peluangnya
untuk lolos sebagai legislator kecilmi,” tutur Daeng Nappa’.
“Faktor uang atau
faktor apa?” tanya Daeng Tompo’.
“Mungkin macam-macammi
itu faktorna, tapi terutama faktor uang dan faktor dukungan orang kuat,” kata
Daeng Nappa’.
“Seandainya kita’ yang
maju caleg dan melihat peluangta’ semakin mengecil menjelang Pemilu, apakah
kita’ juga akan buang handuk?” tanya Daeng Tompo’.
“Aih, janganmaki’
berandai-andai, karena sama-samajaki’ ini orang miskin,” kata Daeng Nappa’
sambil tertawa dan keduanya pun tertawa-tawa. (asnawin)
Mangasa, Rabu, 30
Januari 2019