CENDERAMATA. Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah (tengah) didampingi Ketua DPRD Sulsel M Roem (paling kiri) bertukar cendramata dengan Gubernur Ehime Tokihiro Nakamura, di Baruga Karaeng Pattingalloang, Rumah Jabatan Gubernur, Jalan Sungai Tangka, Makassar. (ist)
------
Rabu, 16 Januari 2019
Gubernur
Sulsel: Ehime Jepang Sudah Bantu 157 Ambulance dan Damkar
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA).
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Prefektur Ehime Jepang
telah menandatangani perjanjian kerjasama, Selasa, 15 Januari 2019.
Perjanjian
kerjasama tersebut ditandatangani langsung Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dan Gubernur
Ehime Tokihiro Nakamura, di Baruga Karaeng Pattingalloang, Rumah Jabatan
Gubernur, Jalan Sungai Tangka, Makassar.
Hadir
dalam acara penandatanganan perjanjian kerjasama tersebut antara lain Ketua
DPRD Sulsel M Roem, Ketua DPRD Prefektur Ehime, Walikota Makassar, Walikota
Palopo, Bupati Jeneponto, dan Bupati Luwu Utara.
Selasa
Pernyataan kehendak atau Letter of
Intent (LoI) diteken oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Republik
Indonesia dan Pemerintah Prefektur Ehime Jepang.
Dalam
surat tersebut kedua belah pihak mengakui prinsip-prinsip kesetaraan dan saling
menguntungkan, serta niat untuk membuat pernyataan kehendak, tentang penguatan
sumber daya manusia, perdagangan, kepariwisataan, pertanian, perikanan dan
peternakan, pendidikan, budaya dan olahraga. Kerja sama juga dapat diperluas ke
berbagai bidang lainnya.
“Ini
kerjasamanya sudah hampir 10 tahun. Ini beliau (Gubernur Ehime), bukan belum
ada MoU, tetapi sudah secara kongkrit membantu kita sebanyak 157 ambulans dan Damkar
itu sudah dibantu ke-8 provinsi melalui Kabupaten Bantaeng, dan sekarang
setelah saya menjadi gubernur beliau mau kongkritkan kerja sama kita,” kata
Nurdin Abdullah.
Gubernur
Ehime mendatangkan delegasi pengusaha dan perbankan untuk membantu pengusaha
yang akan berinvestasi di Sulsel.
“Yang
kongkrit hari ini adalah kerja sama dalam bidang peningkatan kualitas SDM, dalam
bidang budidaya perikanan. Ini cikal bakal untuk mereka merelokasi industri
budidaya ke Sulsel, itu yang kongkrit,” kata Nurdin. (met)