“Apa perbedaanna antara
Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) atau penjara di Belanda dengan penjara di
Sulsel?” tanya Daeng Nappa’.
“Mungkin bangunan dan
fasilitas penjarana lebih bagus dibandingkan bangunan dan fasilitas penjara di
daerah kita,” jawab Daeng Tompo’.
“Kalau perbedaan fisik
bangunan mungkin beda-beda tipisji,” kata Daeng Nappa’ sambil tersenyum.
------
PEDOMAN KARYA
Kamis, 31 Januari 2019
Obrolan
Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Penjara
di Belanda dan Penjara di Sulsel
“Daeng Tompo’, mauka’
tanyakki’,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi pagi di teras
rumah Daeng Tompo’.
“Oke, silakan bertanya
apa saja, yang penting bukan matematika,” ujar Daeng Tompo’ sambil tersenyum.
“Bukanji,” kata Daeng
Nappa’ juga sambil tersenyum.
“Oke, silakan,” kata Daeng
Tompo’ masih sambil tersenyum.
“Apa perbedaanna antara
Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) atau penjara di Belanda dengan penjara di
Sulsel?” tanya Daeng Nappa’.
“Mungkin bangunan dan
fasilitas penjarana lebih bagus dibandingkan bangunan dan fasilitas penjara di
daerah kita,” jawab Daeng Tompo’.
“Kalau perbedaan fisik
bangunan mungkin beda-beda tipisji,” kata Daeng Nappa’ sambil tersenyum.
“Jadi apaji padeng?” tanya
Daeng Tompo’.
“Penjara di Belanda itu
banyak yang kosong alias tidak ada penjahat yang dipenjara, tapi di daerah kita’
penjarana penuh sesak. Bahasa Bugis-na, overcrowded
mi,” kata Daeng Nappa’ sambil tertawa dan keduanya pun tertawa-tawa. (asnawin)
Pallangga, Kamis, 31
Januari 2019