BUNGA BANGKAI. Beberapa murid SDN Kompleks Sambung Jawa Makassar, mengelilingi sambil menyaksikan keindahan bunga bangka di sekolahnya. SDN Kompleks Sambung Jawa mewakili Kota Makassar mengikuti Lomba Sekolah Sehat Tingkat Provinsi Sulsel Tahun 2019. (Foto: Rusdin Tompo)
------
Rabu, 09 Januari 2019
SD
Sambung Jawa Wakili Makassar Lomba Sekolah Sehat
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kompleks
Sambung Jawa Makassar kini tengah menyiapkan diri mewakili Kota Makassar mengikuti
Lomba Sekolah sehat tingkat provinsi Sulsel.
“Alhamdulillah, kami mendapat
amanah lagi mewakili Kota Makassar dalam lomba sekolah sehat,” kata Kepala SDN Kompleks
Sambung Jawa, Fahmawati SPd, kepada wartawan di sekolahnya, Selasa, 08 Januari
2019.
Pada Februari nanti, katanya,
akan ada tahapan verifikasi sekolah sehat untuk tingkat provinsi Sulel. Karena
itulah, sekolah yang sering disingkat namanya dengan SD KoSamJa itu serius
mempersiapkan diri.
“Mohon bantuan dan do’a
ta’, semoga bisa sampai ke tingkat nasional,” harap Fahmawati dalam logat
Makassar.
Pada tahun 2018, SDN
KoSamJa mencatat sejumlah prestasi. Berkat partisipasi dan kerjasama guru,
orangtua, siswa dan pemangku kepentingan lainnya, SDN KoSamJa berhasil meraih penghargaan
Adiwiyata Nasional. Sebelumnya, tahun 2015, SDN KoSamJa mendapat Adiwiyata
Kota, lalu meningkat mendapat Adiwiyata Provinsi pada tahun 2016.
Di tahun yang sama,
sekolah yang terletak di Kecamatan Mamajang ini juga berhasil mencapai tingkat
nasional Lomba Budaya Mutu. Program yang menjadi best practice-nya, yakni KePo,
Kenali Profesi. Sekolah ini mampu bersaing sehingga menjadi salah satu Finalis
Lomba Budaya Mutu tingkat Nasional dari 540 sekolah se-Indonesia.
Masih ada lagi catatan
prestasi di tahun 2018. SDN KoSamJa mewakili Kota Makassar sebagai salah satu
Sekolah Ramah Anak (SRA) ke tingkat
nasional. Komitmen sekolah ini pasca pencanangan berbuah manis.
Pada tahun 2018 itu
pula, sekolah ini keluar sebagai Juara 1 Region Sulsel DKMG Dokter Kecil Mahir
Gizi Batc 1, yang di selenggarakan oleh sebuah perusahaan susu bekerjasama
dengan Kemendikbud RI.
Bungai
Bangkai
Berkah di tahun 2018
itu terasa sempurna setelah di halaman sekolah tumbuh bunga bangkai atau kibut.
Bunga endemik Sumatera yang bernama latin amorphophallus itu tumbuh di area
lokasi TOAS (tanaman anak sekolah), dan terlihat pada Rabu, 14 November 2018.
Orang yang pertama kali
melihat bunga itu adalah Bu Hatina, guru pengelola TOAS. Sudah dua kali SDN
KoSamJa mendapat “hadiah” bunga langka tersebut.
“Tahun 2017 juga tumbuh
bunga bangkai, tapi yang sekarang lebih cantik dan mekarnya lebih lama,” kenang
Fahmawati, perempuan berhijab yang akrab disapa Bu Fahma.
Atas semua capaian
prestasi di tahun 2018 itu, Fahmawati berharap akan jadi motivasi bagi
sekolahnya untuk berbuat lebih baik lagi. (din)