“Ternyata pemuda itu
bukan mengantar pulang ke rumahna itu jandayya, tapi nabawaki ke sebuah rumah,”
lanjut Daeng Nappa’.
“Terus,” tukas Daeng
Tompo’ lagi penasaran.
------
PEDOMAN KARYA
Kamis, 07 Februari 2019
Obrolan
Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Ada Kodong Janda Diperkosa
“Ada kodong janda
diperkosa,” ungkap Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi siang di teras
rumah Daeng Tompo’.
“Dimana? Kenapa bisa
kodong,” tanya Daeng Tompo’.
“Di kampung. Ceritanya,
itu jandayya baru pulang kampung setelah lama merantau. Dia janda satu anak,”
tutur Daeng Nappa’.
“Terus” tukas Daeng
Tompo’.
“Kemarin dia pulang
belanja di pasar, dia ditawari oleh seorang pemuda untuk dibonceng motor pulang
ke rumahna,” lanjut Daeng Nappa’.
“Terus,” tukas Daeng
Tompo’ lagi.
“Ternyata pemuda itu
bukan mengantar pulang ke rumahna itu jandayya, tapi nabawaki ke sebuah rumah,”
lanjut Daeng Nappa’.
“Terus,” tukas Daeng
Tompo’ lagi penasaran.
“Di rumah itumi itu
jandayya diperkosa. Baru bukan hanya satu orang yang perkosai,” kata Daeng
Nappa’.
“Berapa orangji padeng?”
tanya Daeng Tompo’.
“Tujuh orang,” sebut Daeng
Nappa’.
“Sessana itu kodong.
Jadi melaporji di kantor polisi itu jandayya?” tanya Daeng Tompo’.
“Baa. Ditangkap semuami
itu juga tujuh orang pemuda yang perkosai, termasuk beberapa di antaranya yang
masih berusia di bawah umur,” ungkap Daeng Nappa’.
“Harus dikasi hukuman
berat itu semua yang perkosai,” kata Daeng Tompo’.
“Betul, mereka diancam
dengan hukuman penjara maksimal 12 tahun,” sebut Daeng Nappa’. (asnawin)
Kamis, 07 Februari 2019