Calon Anggota DPD RI Nomor Urut 33 Dapil Sulsel, Muhammad Syaiful Saleh, foto bersama peserta Mancakrida Asmadina Unismuh Makassar, di Obyek Wisata PPLH Puntondo, Takalar, Sabtu sore, 02 Februari 2019. (ist)
------
Ahad, 03 Februari 2019
Gelar
Mancakrida, Asmadina Unismuh Hadirkan Calon Anggota DPD RI
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Asrama mahasiswa KH Djamaluddin Amien
(Asmadina) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggelar mancakrida
(outbond) di obyek wisata Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Puntondo, Dusun
Puntondo, Desa Laikang, Kecamatan Mangarabombang, Takalar, 2-4 Februari 2019.
Pada acara pembukaan,
Sabtu sore, 02 Februari 2019, Panitia Kegiatan Mancakrida menghadirkan Calon
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Nomor Urut 33 Dapil
Sulsel, Muhammad Syaiful Saleh.
“Kami memang mengundang
Pak Syaiful Saleh, tapi bukan sebagai Calon Anggota DPD RI. Beliau hadir
sebagai Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Unismuh Makassar, sekaligus membuka
acara kami,” jelas Kepala Pengelola sekaligus Koordinator Tim Pembina Asmadina Unismuh
Makassar, Chaerani Jaya, kepada wartawan, di Puntondo, Takalar, Ahad, 03
Februari 2019.
Kegiatan mancakrida selama
dua hari itu, katanya, diikuti seluruh pengelola, pembina, pendamping, dan
mahasiswa binaan asrama yang berjumlah 135 orang.
“Ini program rutin
tahunan asrama dan wajib diikuti seluruh mahasantri (sebutan untuk mahasiswa
yang mondok di asrama),” kata Chaerani.
Syaiful Saleh dalam
sambutannya mengaku salut dengan keberanian pengelola Asmadina melaksanakan
kegiatan mabit atau mancakrida di lokasi objek wisata pendidikan seperti PPLH
Puntondo, Takalar.
Kegiatan
mancakrida, kata Syaiful Saleh, sangat bermanfaat karena selain berekreasi,
juga sambil belajar di alam terbuka untuk mengembangkan karakter diri dan
meningkatkan kerja sama antar-peserta.
“Melalui
kegiatan seperti ini, adik-adik mahasiswa melatih kepekaan dan kepedulian
sosial, berlatih membentuk tim kerja dan melatih kerja sama tim. Ingat, sama-sama
bekerja itu biasa, tapi melatih kerja sama itu yang susah. Khusus untuk mahasiswa
fakultas kedokteran (Unismuh Makassar), saya mau katakan, mnjadi dokter spesialus
itu biasa, tetapi menjadi kepala rumah sakit yang mampu memimpin banyak orang dengan
banyak karakter, itu yang susah. Semoga kelak output asmadina yang jurusan kedokteran
dapat menjadi kepala rumah sakit,” tutur Syaiful. (zak)