PELANTIKAN BUPATI. Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, melantik Bupati Luwu Basmin Mattayang, Wakil Bupati Luwu Syukur Bijak, Bupati Wajo Amran mahmud, dan Wakil Bupati Wajo, Amran, di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Jum'at, 15 Februari 2019. (ist)
------
Jum’at, 15 Februari
2019
Mantan
Bupati Luwu dan Mantan Wabup Wajo Dilantik Kembali
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Mantan Bupati Luwu, Basmin Mattayang,
dan mantan Wakil Bupati Wajo, Amran Mahmud, dilantik kembali, Jum'at, 15
Februari 2019. Basmin dilantik kembali sebagai Bupati Luwu periode 2019-2024,
sedangkan Amran Mahmud dilantik kembali, tapi kali ini sebagai Bupati Wajo
periode 2019-2024.
Basmin Mattayang
menggantikan Andi Mudzakkar, sedangkan Amran Mahmud menggantikan Andi
Burhanuddin Unru, yang juga pernah didampinginya sebagai Wakil Bupati Wajo
periode 2009-2014.
Basmin Mattayang
didampingi Syukur Bijak sebagai wakil bupati, sedangkan Amran Mahmud didampingi Amran sebagai wakil bupati. Syukur
Bijak juga pernah menjadi Wakil Bupati Luwu mendampingi Andi Mudzakkar (Andi
Cakka), sedangkan Wabup Wajo yang kebetulan sama namanya dengan sang bupati,
Amran, adalah seorang pengusaha.
“Saya percaya bahwa
saudara akan melaksanakan tugas dengan sebaik-sebaiknya,” kata Gubernur Sulsel,
Nurdin Abdullah, dalam sambutannya pada acara pelantikan di Ruang Pola Kantor
Gubernur Sulsel, yang dihadiri disaksikan ratusan pejabat dan undangan lainnya.
Pejabat yang hadir
antara lain beberapa Anggota DPR RI, Anggota DPD RI, Wagub Sulsel Andi Sudirman
Sulaiman, Ketua DPRD Sulsel Muhammad Roem Muin, anggota Forkopimda Sulsel, Walikota
Palopo, Walikota Makassar Dhany Pomanto, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani,
Wakil Walikota Parepare Pangerang Rahim.
Mantan Bupati Bantaeng
dua periode itu juga mengaku percaya bahwa duet Basmin Mattayang dan Syukur
Bijak, serta duet Amran Mahmud dan Amran dapat berlaku seadil-adilnya, dan
menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya.
Nurdin juga merasa
yakin bahwa mereka yang telah dilantik tersebut merupakan pemimpin yang berpengalaman.
“Saya mewakili
masyarakat menyampaikan selamat kepada Bupati Wajo dan Wakil Bupati Wajo, serta
Bupati Luwu dan Wakil Bupati Luwu, juga selamat kepada istri dan keluarga
masing-masing,” kata Nurdin.
NA menyampaikan
beberapa hal, antara lain dalam dunia pendidikan, termasuk untuk pengangkatan
kepala cabang dinas untuk mengajak bicara kepala daerah. Hal ini dalam rangka
untuk membangun sinergi bersama, serta OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di
daerah jika ada program provinsi masuk ke daerah yang belum tentu program
daerah.
“Saya yakin banyak
usulan masyarakat. Ini tentu butuh sinergi dan kemitraan untuk diselesaikan. Dari
hari ke hari kita memberikan perhatian, bahwa teman-teman di Pemprov untuk
komunikasi dengan teman-teman pimpinan daerah,” ujar Nurdin.
Dia mengatakan, daerah
harus diberdayakan, karena terjadi lonjakan Bantuan Keuangan Daerah dengan
daerah diberikan bantuan dalam jumlah yang besar. Tahun 2019 yang belum dapat,
tahun depan akan dapat. Diketahui tahun ini bantuan daerah yang ada Rp300
miliar.
Dia juga menyampaikan
kepada para bupati, bahwa coklat yang
selama ini menjadi primadona, sudah
mengalami masalah, coklat bukan lagi kebanggaan dan menjadi pekerjaan rumah.
Bahkan industri sudah mulai mengimpor coklat.
Hal lainnya, soal benih, melalui Menteri Pertanian dan memberikan respons
untuk menjadikan Sulsel sebagai sentra benih coklat.
“Tentu Luwu Raya akan
kita jadikan sebagai sentra pembenihan coklat,” sebut Nurdin.
Tahun 1998, katanya,
negara-negara maju mengalami krisis, tetapi krisis tersebut justru membawa
berkah untuk Sulsel karena adanya komoditas coklat dan kopi serta komoditas
lainnya yang ternyata tinggi nilai jualnya secara internasional.
Nurdin yang juga dosen
Universitas Hasanuddin (Unhas) menyampaikan bahwa Sulsel telah melakukan direct call atau pengiriman langsung
keluar negeri dan per Juni 2019 juga dijadwalkan akan dibuka direct flight atau penerbangan langsung
ke luar negeri, yakni Jepang untuk penerbangan kargo dan penumpang. (met)