“Kemarin waktu kita hadiri kampanye akbar Capres penantang, ada yang suruhki’ atau ada yang bayarki’?” tanya Daeng Tompo’.
“Ah, tidak ada. Saya pergi karena mauku’ sendiri, tidak ada yang suruhka’ dan tidak ada juga yang bayarka’,” kata Daeng Nappa’.
“Nah, itu berarti Daeng Nappa’ adalah bagian dari massa yang bergerak, bukan bagian dari massa yang digerakkan,” jelas Daeng Tompo’. (Foto diambil dari foto yang beredar di media sosial)
-------
PEDOMAN KARYA
Sabtu, 30 maret 2019
Obrolan
Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Ada
Massa Bergerak, Ada tong Massa Digerakkan
“Kayaknya terjadi
pertandingan massa ini,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi pagi
di teras rumah Daeng Nappa’.
“Pertandingan massa bagaimana?
Siapa yang bertanding?” tanya Daeng Tompo’.
“Ini kan sekarang sudah
masuk masa kampanye Pemilu, termasuk kampanye Pemilu Presiden,” kata Daeng Nappa’.
“Oh itu,” gumam Daeng
Tompo’.
“Kalau kampanye akbar-ki
para Capres-Cawapreska, pasti maui banyak diliat massa pendukungna, maka
terjadilah pertandingan massa,” jelas Daeng Nappa’.
“Maksudnya,
pertandingan siapa yang paling banyak massa pendukungna,” tukas Daeng Tompo’.
“Inimi yang mau diliat
nanti, siapa Capres yang lebih banyak massa pendukungna,” kata Daeng Nappa’.
“Tapi janganki’ salah,”
tukas Daeng Tompo’.
“Apa maksudta’? tanya Daeng
Nappa’.
“Janganki’ tertipu
dengan banyakna massa yang kita’ liat,” kata Daeng Tompo’.
“Tidak mengertika’,”
kata Daeng Nappa’.
“Massa itu kan kumpulan
orang dalam jumlah besar, tapi ada massa yang bergerak karena keinginan
sendiri, ada tong massa yang digerakkan,” tutur Daeng Tompo’.
“Belum mengertika’,”
kata Daeng Nappa’.
“Kemarin waktu kita
hadiri kampanye akbar Capres penantang, ada yang suruhki’ atau ada yang bayarki’?”
tanya Daeng Tompo’.
“Ah, tidak ada. Saya
pergi karena mauku’ sendiri, tidak ada yang suruhka’ dan tidak ada juga yang
bayarka’,” kata Daeng Nappa’.
“Nah, itu berarti Daeng
Nappa’ adalah bagian dari massa yang bergerak, bukan bagian dari massa yang
digerakkan,” jelas Daeng Tompo’.
“Oh,” gumam Daeng Nappa’.
“Jadi sekarang
mengertimaki’ to?” tanya Daeng Tompo’ sambil tersenyum.
“Baa, mengertima’,”
jawab Daeng Nappa’.
“Jadi sekarang bisama’
minumki’ kopiku’ to?” kata Daeng Tompo’ sambil tersenyum karena sejak tadi
belum dipersilakan minum oleh Daeng Nappa’.
“Sorry bos, terlalu
seriuski’ bicara belah, sampai-sampai kulupami persilakanki’ minum kopita’,”
kata Daeng Nappa’ sambil tertawa dan keduanya pun tertawa-tawa. (asnawin)
Sabtu, 30 Maret 2019