“Kayaknya lebih keraski
ini pertarungan caleg kabupaten dan kota dibandingkan pertarungan Caleg
provinsi dan Caleg pusat,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi
sore di warkop terminal.
-----
PEDOMAN KARYA
Senin, 08 April 2019
Obrolan
Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Kayaknya Lebih Keraski Ini Pertarungan Caleg Kabupaten
“Kayaknya lebih keraski
ini pertarungan caleg kabupaten dan kota dibandingkan pertarungan Caleg
provinsi dan Caleg pusat,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi
sore di warkop terminal.
“Lebih keras bagaimana?”
tanya Daeng Tompo’.
“Jumlah Caleg kabupaten
dan kota sama banyakji dengan jumlah Caleg provinsi dan Caleg pusat per Dapil
(Daerah Pemilihan), tapi daerah pemilihan Caleg kabupaten lebih kecil,
rata-rata dua atau tiga kecamatanji satu Dapil, sedangkan Caleg provinsi dua
atau tiga kabupaten, sementara Caleg pusat enam sampai sembilan kabupaten,” kata
Daeng Nappa’.
“Berarti tidak perluji
banyak uang nakeluarkan,” ujar Daeng Tompo’.
“Secara total memang
lebih besarki uang nakeluarkan Caleg provinsi dan Caleg pusat, tapi nilai per suaranya
beda,” kata Daeng Nappa’.
“Bagaimanakah kita’ yang
kita dengar-dengar?” tanya Daeng Tompo’.
“Caleg kabupaten itu
banyak yang betul-betul membeli suara, malah ada yang membeli satu suara dengan
harga Rp300 ribu, sementara Caleg provinsi paling banyak Rp200 ribu per suara,
dan Caleg pusat Rp100 ribu per suara,” ungkap Daeng Nappa’.
“Hebat tong ini kurasa
hasil survei-ta’,” kata Daeng Tompo’ sambil tersenyum.
“Itu belum termasuk
gesekan antar-keluarga, karena jangankan sepupu atau om dan kemenakan, malah orang
bersaudara kandung juga ada yang maju dalam satu Dapil yang sama. Bayangkanmi
itu,” ungkap Daeng Nappa’.
“Tunggu. Kubayangkangi
dulu padeng,” ujar Daeng Tompo’ sambil tertawa dan keduanya pun tertawa-tawa. (asnawin)
Senin, 08 April 2019