"Kuceritakangi dongeng tentang sebuah negeri yang presidennya ternyata seorang boneka," kata Daeng Tompo'. (int)
-----
PEDOMAN KARYA
Rabu, 24 April 2019
Rabu, 24 April 2019
Obrolan Daeng Tompo' dan Daeng Nappa':
Tapi Naterimaji Kekalahanna itu Presiden Bonekayya?
"Tadi malam kemenakanta' di rumah minta diceritakan dongeng sebelum tidur," ungkap Daeng Tompo' sambil tersenyum kepada Daeng Nappa' saat ngopi pagi di teras rumah Daeng Tompo' seusai jalan-jalan subuh.
"Jadi dongeng apami kita' ceritakangi?" tanya Daeng Nappa' juga sambil tersenyum.
"Kuceritakangi dongeng tentang sebuah negeri yang presidennya ternyata seorang boneka," kata Daeng Tompo'.
"Wah, asli dongeng itu," potong Daeng Nappa' sambil tertawa.
"Kuceritakangi bahwa karena diperintah oleh seorang boneka, maka negeri itu jadi kacau balau dan rakyatnya pun protes. Rakyat minta agar presidennya digantikan oleh bangsa manusia yang berakal sehat," tutur Daeng Tompo'.
"Lanjut," potong Daeng Nappa' kali ini dengan mimik serius karena penasaran ingin mendengarkan kelanjutan cerita dongeng Daeng Tompo'.
"Karena muncul protes maka diadakanlah pemilihan presiden dan tentu saja presiden boneka kalah oleh capres manusia," tutur Daeng Tompo'.
"Tapi naterimaji kekalahanna itu presiden bonekayya?" tanya Daeng Nappa' serius.
"Itumi juga kutunggui kemenakanta' bertanya', tapi ternyata tidurmu," jawab Daeng Tompo' sambil tertawa, tapi Daeng Nappa' tetap diam karena penasaran ingin mendengarkan kelanjutan cerita dongeng Daeng Tompo'. (asnawin)
Rabu, 24 April 2019