Dalam meniti kehidupan jangan salah pilih jalan, terlalu banyak lorong-lorong kesesatan, hindarilah jalan kesesatan (sabilal gayyi) yang mencerai-beraikan itu. Kenalilah jalan-jalan keselamatan (subulus salam) yang dijamin dapat mengantarkan ke jalan lurus.
-----------
PEDOMAN
KARYA
Ahad,
12 Mei 2019
Suluh Ramadhan 1440 H – Jalan Menuju Taqwa (5):
Jangan Salah Pilih Jalan, Terlalu Banyak Lorong-lorong Kesesatan
Oleh:
Abdul
Rakhim Nanda
(Wakil
Sekretaris Muhammadiyah Sulsel / Wakil Rektor I Unismuh Makassar)
Dan
bahwa (yang kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah
Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan
itu mencerai-beraikan kamu dari jalannya. Yang demikian itu diperintahkan Allah
agar kamu bertaqwa. (Al-An’am/6 : 153)
Terdapat
dua kata dalam ayat ini yang menurut bahasa memiliki arti yang sama, yaitu kata
shirat dan kata sabil, keduanya dapat diartikan jalan. Menelusuri konkordansi
Qur’an, karya Ali Audah, kata shirat dapat dijumpai dalam jumlah 45 ayat dan 32
di antaranya dirangkaikan dengan kata mustaqim yang berarti lurus.
Sebanyak
13 kata lainnya, ada yang dirangkai dengan kata sawiya, yang juga bermakna
lurus, ada yang dirangkaikan dengan sifat Allah, seperti kata azizil hamied.
Jadi
44 ayat seluruhnya dirangkai dengat makna yang baik/lurus. Satu-satunya kata
shirat yang dirangkai dengan kata jahim (neraka), yakni yang terdapat pada
surah Ash-Shaffat/37 ayat 23 dan itu tempatnya di akhirat kelak.
------
Artikel terkait:
Berpuasalah Secara Totalitas di Bulan Ramadhan
------
Artikel terkait:
Berpuasalah Secara Totalitas di Bulan Ramadhan
---------
Adapun kata sabil terdapat 166 kata dalam bentuk tunggal dan 10 kata dalam bentuk jamak. Bukan hanya jumlahnya yang banyak, kata sabil juga dirangkai dengan beberapa kata.
Pertama,
ada yang dirangkai dengan kata yang bermakna baik/selamat seperti lafadz Allah
pada kata sabilillah dan ayat ini yang paling banyak dijumpai, ada
sabilarrusydi (jalan petunjuk), sabilil mukminien (jalan orang-orang beriman)
dan semacamnya.
Kedua,
ada yang dirangkai dengan kata yang bermkana buruk/sesat seperti sabilal
mufsidien (jalan para perusak), sabilal gayyi (jalam kesesatan), sabilit taghut
(jalan syetan dan kroninya), sabilul mujrimien (jalan para pendosa) dan
semacamnya, yang pada intinya kata sabil mengandung dua makna, yakni jalan
keselamatan dan jalan kesesatan.
Dari
makna shirat dan sabil pada uraian sebelumnya, Quraish Shihab memberikan uraian
yang pada intinya shirat itu bermakna jalan utama yang luas dan lurus menuju
keselamatan, sedangkan sabil adalah lorong-lorong kecil, ada lorong yang sampai
bertemu dengan siratal mustaqim lalu selamat, namun ada lorong yang tidak
bertemu dengan siratal mustaqim, itulah yang tersesat.
Dalam
meniti kehidupan jangan salah pilih jalan, terlalu banyak lorong-lorong
kesesatan, hindarilah jalan kesesatan (sabilal gayyi) yang mencerai-beraikan
itu. Kenalilah jalan-jalan keselamatan (subulus salam) yang dijamin dapat
mengantarkan ke jalan lurus (shiratal mustaqim), mudah-mudahan kamu dapat
meraih taqwa (la ‘allakum tattaqun).
------
Baca juga:
Pembunuhan Tanpa Qishash akan Berujung Dendam
------
Baca juga:
Pembunuhan Tanpa Qishash akan Berujung Dendam