Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar tahun akademik 2019/2020 tidak hanya menerima mahasiswa baru (maba) Program Studi Pendidikan Dokter dan Program Profesi Dokter, tapi juga menerima maba program studi Keperawatan dan program studi Kebidanan. Inzet: Bahrun Amin. (Foto: Asnawin Aminuddin / PEDOMAN KARYA)
------
Kamis, 23 Mei 2019
Kedokteran Unismuh Juga Terima Maba Keperawatan dan Kebidanan
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu
Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar tahun akademik
2019/2020 tidak hanya menerima mahasiswa baru (maba) Program Studi Pendidikan
Dokter dan Program Profesi Dokter, tapi juga menerima maba program studi
Keperawatan dan program studi Kebidanan.
Kedua program studi baru
tersebut merupakan hasil peleburan dari dua akademi, yakni Akademi Keperawatan
(Akper) Muhammadiyah Makassar dan Akademi Kebidanan (Akbid) Muhammadiyah
Makassar.
“Kedua akademi tersebut
dilebur masuk ke Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan Unismuh Makassar,”
kata Ketua Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Unismuh Makassar, Dr H Bahrun
Amin, kepada Pedoman Karya, di ruang kerjanya, Senin, 20 Mei 2019.
Pendaftaran calon
mahasiswa baru di Unismuh Makassar, katanya, dibagi tiga gelombang, yakni Gelombang
I pada 28 Februari – 24 Mei 2019, Gelombang II pada 25 Mei – 6 Juli 2019, serta
Gelombang III pada 27 Juli – 6 September 2019.
“Ada beberapa
keuntungan bagi calon mahasiswa baru apabila mendaftar dan lulus pada tes
gelombang pertama, yakni pembayaran sumbangan pembangunannya lebih murah dibandingkan
yang mendaftar dan lulus pada tes gelombang kedua. Begitu pun yang ikut tes dan
lulus pada gelombang kedua, lebih murah pembayarannya dibandingkan yang ikut
tes dan lulus pada gelombang ketiga,” tutur Bahrun.
Calon maba prodi
Pendidikan Dokter yang mengikuti tes dan lulus pada gelombang pertama hanya membayar
SPP sebesar Rp250.000.000 (dua ratus lima puluh juta rupiah), sedangkan yang
lulus pada gelombang kedua harus membayar Rp290 juta, sementara yang lulus pada
gelombang ketiga diwajibkan membayar Rp330 juta.
Keperawatan
dan Kebidanan
Calon maba yang lulus
pada tes gelombang pertama program studi Keperawatan dan program studi Kebidanan,
masing-masing hanya dibebani pembayaran SPP sebesar Rp3.550.000, sedangkan
apabila mereka lulus pada tes gelombang kedua diwajibkan membayar SPP sebesar
Rp4.050.000, sementara bila lulus pada tes gelombang ketiga diharuskan membayar
Rp4.550.000.
“Dan rupanya sudah ada
yang lulus dan melakukan registrasi ulang pada tiga program studi tersebut,”
kata Bahrun.
Calon maba yang telah
melakukan resgistasi ulang sekaligus pembayaran pada gelombang pertama prodi
Pendidikan Dokter sebanyak empat orang, prodi keperawatan sebanyak tiga orang,
dan prodi kebidanan sebanyak satu orang. (zak)