“..... barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan Dia memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya…. … dan barang-siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.” (at-Thalaq/65 : 2-4)
--------
PEDOMAN
KARYA
Senin,
20 Mei 2019
Suluh Ramadhan 1440 H – Jalan Menuju Taqwa (13):
Keluar dari Jeratan Masalah adalah Suatu Kenikmatan
Oleh:
Abdul
Rakhim Nanda
(Wakil
Sekretaris Muhammadiyah Sulsel / Wakil Rektor I Unismuh Makassar)
“.....
barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan
mengadakan baginya jalan keluar. Dan
Dia memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya…. … dan
barang-siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya
kemudahan dalam urusannya.”
(at-Thalaq/65 : 2-4)
----
Ayat
yang tengah diuraikan ini adalah penggalan ayat 2, penggalan ayat 3, dan penggalan ayat 4, Surah
At-Thalaq. Seutuhnya
ayat ini menjelaskan tentang masaiddah bagi perempuan, namun ada kaidah yang
dipedomani dalam memahami penjelasan Al-qur’an yang berbunyi “al
‘ibratu bi ‘umumillafzhi la bi hususissababi”, artinya ‘yang menjadi patokan adalah
keumuman lafadznya, bukan sebab yang khusus’.
Oleh
karena itu,
tentang ayat ini akan dibahas hal-hal
umum yang terkait dengan berbagai keutamaan yang diberikan oleh Allah SWT bagi
orang-orang bertaqwa,
yang terkandung dalam penggalan ayat tersebut.
Adapun
keutamaan-keutamaan tersebut,
yakni pertama, bagi siapa yang
bertaqwa kepada Allah,
maka Dia akan menjadikan baginya jalan keluar.
Seseorang
yang berada di dalam masalah, baik
masalah akibat perbuatan sendiri maupun masalah yang dibuat oleh orang lain
yang ikut menimpanya, akan
menjalani kehidupan yang tidak normal. Karenanya, keluar dari jeratan masalah
adalah suatu kenikmatan yang tak terkira.
Itu adalah rahmat Allah yang wajib disyukuri dengan
cara tetap memelihara ketaqwaan kepadaNya.
-------
Kedua, siapa saja yang bertqwa kepada Allah, maka Dia akan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangka. Bukankah hampir seluruh aktivitas manusia alasannya adalah mencari rezki? Bahkan bagi orang beriman mencari rezki termasuk ibadah.
Kedua, siapa saja yang bertqwa kepada Allah, maka Dia akan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangka. Bukankah hampir seluruh aktivitas manusia alasannya adalah mencari rezki? Bahkan bagi orang beriman mencari rezki termasuk ibadah.
Bukankah
Nabi Muhammad SAW mengajarkan umatnya
dalam banyak do’a agar diberi rezki yang baik (thayyiban)? Lalu tiba-tiba Allah
memberi rezki yang tidak pernah diduga sebelumnya dari mana, dan dengan cara
bagaimana datangnya. Semua itu penyebabnya adalah taqwa kita kepada-Nya.
Ketiga,
barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, maka Dia
menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya. Hal yang menjadikan manusia sibuk
dalam hidupnya adalah berbagai macam urusan, terkadang urusan manusia
menyebabkan temperatur emosinya tak terkendali bila mana urusannya terhambat
dengan berbagai alasan dan kondisi.
Oleh
karenanya fasilitas kemudahan urusan dari Allah juga merupakan nikmat yang
harus disyukuri dengan selalu membina diri dalam ketaqwaan.
Ketaqwaan
dapat membimbing hati manusia untuk merasakan nikmatnya dikasihi dan disayangi
Allah SWT. Diberi jalan keluar, diberi rezki yang tidak pernah diduga, dan
diberi kemudahan urusan itu adalah alamat cinta dan kasih sayang Allah SWT
kepada hamba-Nya. Syukurilah itu semua
dengan istiqamah dalam ketaqwaan. Semoga kita tergolong orang-orang yang
mendapat keutamaan.