-----------
PEDOMAN
KARYA
Sabtu,
11 Mei 2019
Suluh Ramadhan 1440 H – Jalan Menuju Taqwa (1):
Menyembah Tuhan, Salah Satu Jalan Menuju Taqwa
Oleh: Abdul Rakhim Nanda
(Wakil Sekretaris Muhammadiyah Sulsel / Wakil Rektor I Unismuh Makassar)
Wahai
manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang
sebelummu, agar kamu bertakwa. (Al-Baqarah/2 : 21)
Tidak
satu pun manusia yang ada di muka bumi ini, bahkan tak satu pun makhluk di
jagad raya ini yang muncul secara kebetulan, melainkan manusia dan seluruh makhluk,
ada karena diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Pencipta. Dalam ilmu Tauhid, salah
satu sifat Rububiyah Allah adalah Maha Pencipta.
Oleh
karena tak ada satu pun manusia yang ada tanpa melalui penciptaan Allah SWT,
maka diajakNyalah seluruh manusia itu dengan kata “ya ayyuhannas”, wahai
sekalian manusia!
Ini
adalah seruan kepada seluruh manusia untuk menyembah Tuhan, yakni manusia zaman
ini sebagaimana juga telah diserukan kepada manusia sebelumnya dan manusia yang
sebelumnya lagi.
Ini
berarti perintah menyembah kepada Tuhan Pencipta alam ditujukan kepada seluruh
manusia bukan hanya kepada orang-orang yang beriman saja. Oleh karenanya
ditegaskan sekali lagi oleh Allah SWT dalam firman-Nya dalam surah yang lain,
bahwa tujuan diciptakannya jin dan manusia adalah untuk menyembah kepada Tuhan
Penciptanya (QS Surah adz-Dzariyat/51 : 56).
Bagi
orang yang beriman, tunduk patuh kepada Tuhan Sang Pencipta adalah bentuk
kesyukuran, bersyukur karena dirinya telah diciptakan oleh Tuhan, terlebih lagi
karena atas kehendak (iradah) Allah SWT dirinya diciptakan menjadi makhluk yang
sebaik-baik bentuk (ahsani takwim), yakni manusia, bukan diciptakan menjadi makhluk
melata yang lain, dan sesudah diciptakan, manusia diberi banyak
fasilitas-fasilitas oleh Allah SWT, baik kebutuhan jasmaniah dan ruhaniah
maupun tugas dan fungsi kekhalifahan dimuka bumi.
“Sembahlah
Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan dan orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertaqwa”. Dengan demikian dapat dipahami bahwa salah satu jalan menuju taqwa
adalah dengan menyembah Tuhan yang menciptakan manusia.
Maka
beribadalah kepada Allah dengan penuh rasa syukur dan penuh kekihlasan hanya
tertuju kepada-Nya sebagaimana diperintahkan-Nya kepada manusia (QS Al
Bayyinah/98 : 5).
Marilah
kita membina diri kita untuk senantiasa beribadah menyembah Allah SWT dengan
penuh keihlasan, mudah-mudahan dengan ibadah ini, kita dapat meraih taqwa (la
‘allakum tattaqun).
01
Ramadhan 1440 H/06 Mei 2019 M