“Kenapa bisa ada kallata’? Jadi tidak cukupki satu bulan ini puasata’?’ tanya Daeng Nappa’.
“Bukan kalla puasa. Kalla tarwih. Pernahka’ tidak shalat tarwih, tidak kugantii juga dengan shalat lail,” jelas Daeng Tompo'. (Foto: Asnawin Aminuddin/ PEDOMAN KARYA)
----
PEDOMAN KARYA
Senin, 03 Juni 2019
Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:
Bagaimanaji Ibadahta’ dalam Bulan Ramadhan Ini
“Bagaimanaji ibadahta’ dalam Bulan Ramadhan ini?” tanya Daeng Nappa' kepada Daeng Tompo' saat jalan beriringan sepulang shalat tarwih malam terakhir Ramadhan.
“Aih, agak menurungi dibanding tahun lalu belah,” kata Daeng Tompo’.
“Menurun bagaimana?” tanya Daeng Nappa’.
“Ada kallaku belah,” ujar Daeng Tompo'.
“Kenapa bisa ada kallata’? Jadi tidak cukupki satu bulan ini puasata’?’ tanya Daeng Nappa’.
“Bukan kalla puasa. Kalla tarwih. Pernahka’ tidak shalat tarwih, tidak kugantii juga dengan shalat lail,” jelas Daeng Tompo'.
“Bagaimana bacaan Al-qur'an ta’? Berapa kaliki’ khatam?” tanya Daeng Nappa'.
“Ada kallaku belah,” ujar Daeng Tompo'.
“Kenapa bisa ada kallata’? Jadi tidak cukupki satu bulan ini puasata’?’ tanya Daeng Nappa’.
“Bukan kalla puasa. Kalla tarwih. Pernahka’ tidak shalat tarwih, tidak kugantii juga dengan shalat lail,” jelas Daeng Tompo'.
“Bagaimana bacaan Al-qur'an ta’? Berapa kaliki’ khatam?” tanya Daeng Nappa'.
“Itu juga menurungi. Tidak sempatka’ juga khatam,” ungkap Daeng Tompo’.
“Rugita’ itu,” kata Daeng Nappa’.
“Iye’, rugima’ itu iyya. Kalau kita’ bagaimana?” tanya Daeng Tompo’.
“Aih, malu-maluka’ kurasa bilang,” kata Daeng Nappa’ sambil tersenyum pahit.
“Malu-malu bagaimana?” tanya Daeng Tompo’.
“Ah, janganmaki’ tanyakka’ lagi. Ayo’ singgahmaki’ dulu ngopi di rumah,” ajak Daeng Nappa’.
“Iye’, sebentarpi, ke rumahka’ dulu, belumpa’ makan belah,” kata Daeng Tompo’ dan keduanya pun berpisah. (asnawin)
Senin, 03 Juni 2019