Sahban (ketiga dari kiri) bersama isteri, Andi Nurlela (kedua dari kiri), dan tiga anaknya. Anak pertama, Hernita, tidak ada dalam foto. (Foto dokumentasi keluarga)
----
PEDOMAN KARYA
Sabtu,
15 Juni 2019
Biografi Sahban Liba (21):
Mendidik Anak dengan Budaya Disiplin
Penulis: Hernita Sahban Liba
Setiap pasangan pengantin baru pasti ingin segera memiliki anak. Dalam proses penantian anak tersebut, ada pasangan suami isteri yang sepakat menerima jenis kelamin apa saja dari anak yang lahir, ada yang sepakat menginginkan anak laki-laki, ada yang sepakat menginginkan anak perempuan, tetapi ada pula yang berbeda pendapat, karena sang suami menginginkan anak laki-laki, sementara sang isteri menginginkan anak perempuan atau sebaliknya.
Bagi
pasangan Sahban dan Andi Nurlela (Andi Lala), jenis kelamin apa saja dari anak
pertama mereka yang lahir, mereka tidak mempersoalkan. Yang penting lahir sehat.
Namun ternyata mereka tidak langsung dikaruniai anak.
Setelah
menikah di Enrekang (03 Juli 1971) dan langsung menetap di Jakarta karena Sahban
bekerja di Jakarta, mereka ternyata tidak langsung dikaruniai anak. Allah SWT
ternyata menguji kesabaran mereka dan tentu saja hal itu dirasakan sangat
berat, terutama oleh Sahban, karena saat menikah, usianya sudah 34 tahun.
Namun
kesabaran itu akhirnya berbuah manis. Tiga tahun setelah menikah, sang isteri, Andi
Lala, kemudian hamil dan melahirkan anak pertamanya yang berjenis kelamin
perempuan dan diberi nama Hernita. Bayi perempuan mungil nan cantik itu lahir
pada Agustus 1974.
-------
Artikel terkait:
Anak Pertama Lahir, Langsung Beli Mobil dan Rumah
-------
Artikel terkait:
Anak Pertama Lahir, Langsung Beli Mobil dan Rumah
------
Tentu
saja kelahiran anak pertama itu mereka sambut dengan suka cita. Mereka berdua
pun menjalani hari-hari bahagia bersama putri pertama. Keluarga mereka di
Enrekang tentu juga menyambut gembira kelahiran anak pertama Sahban dan Andi
Lala.
Kegembiraan
mereka semakin bertambah setelah tiga tahun kemudian, Andi Lala kembali hamil.
Setelah menanti selama kurang lebih sembilan bulan, Andi Lala melahirkan anak
kembar berjenis kelamin laki-laki pada tahun 1977.
Anak
kembar itu mereka beri nama Muhammad Arsal Sahban dan Muhammad Amsal Sahban.
Beberapa tahun kemudian, Andi Lala kembali hamil dan melahirkan anak
perempuan yang diberi nama Arfiany (Andi Nanni).
Dengan
karunia empat anak, dua perempuan dan dua laki-laki, maka lengkaplah sudah
kebahagiaan mereka. Sahban merasa sudah menjadi lelaki sejati, dan sang isteri,
Andi Lala pun sudah merasa menjadi perempuan sejati.
Mereka
mendidik dan membesarkan keempat anaknya dengan penuh kasih sayang. Mereka
sering membawa keempat anaknya pergi rekreasi, menginap di hotel luar kota,
termasuk di Puncak, Bogor.
Sahban
juga sering mengajak keempat anaknya pergi berenang dan mengajar mereka
berenang, juga main tenis. Sekali-sekali Sahban pun membawa isteri dan
anak-anaknya berlibur ke Bali dan Semarang.
Dalam
membesarkan anak-anaknya, Sahban dan Andi Lala sejak dini menanamkan
nilai-nilai agama dan norma-norma kehidupan yang berlaku di tengah masyarakat.
Sebagai seorang tentara (marinir Angkatan Laut), Sahban tentu juga menanamkan
dan melatih anak-anaknya disiplin dalam berbagai aspek kehidupan.
Anak-anaknya
pun tumbuh dewasa dalam budaya disiplin yang dilandasi pengetahuan agama,
budaya, dan norma-norma etika yang berlaku di tengah masyarakat.
-------
Catatan tambahan:
Dalam
perkembangannya kemudian, anak pertama mereka, Hernita, berhasil meraih gelar
akademik tertinggi, yakni doktor dalam bidang manajemen dari Universitas Negeri Makassar (UNM) dan mendapat
kepercayaan memimpin Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Lasharan Jaya
Makassar yang didirikan oleh Sahban Liba.
Anak
kedua, Muhammad Arsal Sahban berhasil menyelesaikan pendidikannya di Akademi
Kepolisian (Akpol) dan kemudian mendapat amanah sebagai Kapolres Lumajang, Jawa
Timur.
Anak
ketiga, Muhammad Amsal Sahban, juga berhasil meraih gelar akademik tertinggi,
yakni doktor dalam bidang manajemen dari Universiti Utara Malaysia, sementara anak keempat sekaligus anak
bungsu, Arfiany (Andi Nanni) menjadi dosen di STIM Lasharan Jaya dan juga
mengurusi Gedung Serba Guna Lasharan Garden, di Jl Abdullah Dg. Sirua,
Makassar, yang berada satu kompleks dengan Kampus STIM Lasharan Jaya.
Meskipun
anak-anaknya sudah besar dan semuanya sudah menikah, Sahban masih tetap selalu
memberi nasehat dan tak jarang menegur mereka, apabila memang perlu ditegur
karena melakukan kesalahan atau sesuatu yang tidak sepantasnya.
Perbedaan
pilihan lanjutan pendidikan dari keempat anaknya, menunjukkan bahwa Sahban juga
menerapkan pendidikan demokrasi di tengah keluarganya. Semua
anaknya dibebaskan sepenuhnya dalam mengambil keputusan tentang mana yang
mereka pilih untuk masa depan masing-masing.
Jika
anak-anaknya telah memutuskan
untuk mendapatkan bimbingan dari sang
ayah, maka mereka harus mengikuti aturan main
yang diberikan oleh Sahban. Di sisi lain,
jika anak tidak memilih perspektifnya, Sahban tidak marah. Beliau benar-benar
menerapkan pola asuh yang terbaik,
yakni pola asuh demokratis. (bersambung)
Editor:
Asnawin Aminuddin