MAKASSAR (PEDOMAN RAKYAT) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menerima calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang akan mewakili Sulsel mengikuti Pemusatan Diklat Paskibraka Tingkat Nasional 2019 di Ruang Kerja Sekda, Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (24/7).
Dua perwakilan Sulsel yang terpilih adalah Kasatria Jaya Saputera dari SMA Negeri 3 Luwu dan Ulfiatussaah dari SMA Negeri 7 Sinjai.
Terhitung besok 25 Juli hingga 23 Agustus mereka berdua akan mengikuti pemusatan pendidikan dan pelatihan Paskibraka di Gedung PPPON (Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional) di Cibubur, Jakarta Timur.
Asisten II Pemprov Sulsel Muhammad Firda yang menerima mereka mengaku bersyukur dan bangga atas terpilihnya dua wakil Sulsel setelah melalui seleksi yang ketat. Mereka juga akan membawa nama Sulsel di tingkat nasional.
"Kita bersyukur sudah ada terpilih dua orang dari Sinjai dan Luwu, jadi ini akan membawa nama Sulsel di kegiatan nasional dan ini tugas negara kan," kata Firda.
Firda pun berharap, mereka tetap disiplin dan menjaga kesehatan selama menjalani proses pelatihan.
"Mereka harus disiplin, jaga kesehatan, dan berdoa," sebutnya.
Sementara itu, Kasi Kewirausahaan Pemuda Dispora Sulsel PPTK Paskibraka Nursam menjelaskan proses seleksi yang dilakukan, ditingkat provinsi sebelum mereka berdua terpilih.
Di Sulsel terdapat 100 orang yang diseleksi hingga mencapai 75 orang. Dari 75 orang tersebut, dua orang perwakilan dikirim ke Pusat, 1 Putra 1 Putri. Sisanya yakni 73 orang di provinsi, 37 putra dan 36 putri. Mereka akan bertugas di Gubernuran pada 17 Agustus mendatang.
"itulah yang kita mulai ini, tanggal 31 masuk, ini 31 Juli dan ini sudah diedarkan ke surat kawatnya ke daerah".kata nursam.
Sementara itu Kasatria Jaya Saputera menyebutkan awal ketertarikannya pada dunia baris-berbaris ini saat melihat paskibraka yang bertugas di Istana Negara.
"Awalnya hanya melihat di TV dan tertarik ingin masuk Paskibraka," ucapnya pemilik tinggi 180 Cm ini.
Adapun untuk persiapan pembinaan memakan waktun kurang lebih 1 tahun mulai dari ekstrakurikuler di sekolahnya. Beruntung ia mendapat dukungan penuh dari orang tuanya.
"Orang tua saya mendukung dan mendorong supaya lebih serius," ujarnya.
Sedangkan Ulfi mengaku tertarik dengan Paskibraka untuk melatih kedisiplinan, tanggung jawab dan kemandirian.
Berbeda dengan Kasatria, di sekolahnya Ulfi tidak memiliki ekskul Paskibraka.
"Kebetulan di sekolah saya tidak ada ekstrakurikuler Paskibraka. Mulanya ikut Paskibraka tingkat kecamatan itu di saja, setiap satu bulan menjelang 17 Agustus dilatih, " ujar dara kelahiran Sinjai, 18 Januari 2003 ini.
Ia dilatih oleh anggota TNI dan Polri dari kecamatan dan kabupaten. Ia tidak menyangka bisa mewakili Sulsel di tingkat Nasional bebernya. (WANI)