Belajar perencanaan dan pengembangan kota dengan memadukan dua mata kuliah, sebanyak 42 mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Universitas Bosowa (Unibos) Makassar melakukan studi wisata ke Singapura dan Malaysia pada pekan ketiga Juli 2019. (ist)
--------
Jumat, 26 Juli 2019
Belajar
Pengembangan Kota, Mahasiswa Unibos Studi Wisata ke Singapura dan Malaysia
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Belajar perencanaan dan pengembangan
kota dengan memadukan dua mata kuliah, sebanyak 42 mahasiswa Program Studi
Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Universitas Bosowa (Unibos) Makassar
melakukan studi wisata ke Singapura dan Malaysia pada pekan ketiga Juli 2019.
Dua mata kuliah yang
dipadukan itu ialah mata kuliah Studi Perencanaan dan Pengembangan Kota, dan mata
kuliah Teknik Evaluasi Perencanaan. Dalam studi wisata itu, mereka didampingi beberapa
dosen, yaitu Dr Ir Syafri MSi (penanggungjawab), Ir Jufriadi MSP (Ketua Prodi
PWK), Dr Ridwan ST MSi (Dekan Fakultas Teknik), Dr Syamsul Bachri MSi (dosen
Program Pascasarjana), serta Dr Syahriar Tato (Dosen PWK Unibos).
“Kami melakukan studi
wisata selama lima hari di Singapura dan Malaysia,” kata Syafri, saat ia
bersama rombongan tiba kembali di Makassar, Kamis, 25 Juli 2019.
Dalam studi wisata
selama lima pada dua negara tersebut, katanya, mahasiswa belajar memahami
teknik pengembangan kota dengan mengunjungi Singapore City Galery, URA (Urban
Redevelopment Authority), Universal
Studios, Merlion Park, Marina Bay, Orchid Road,
Putra Jaya Pusat Administrasi
Malaysia, Menara Kembar Petronas, dan Universitas Teknologi Malaysia.
Ketua Prodi PWK Unibos,
Jufriadi, menambahkan, ada beberapa tujuan yang dicapai dalam kunjungan selama
lima hari di Singapura dan Malaysia.
“Dalam kunjungan studi
wisata ini, mahasiswa bisa mengamati secara langsung bagaimana sistem perkotaan
di Singapure dan Malaysia, termasuk dari segi penataan infrastruktur dan
transportasi,” kata Jufriadi.
Dia menjelaskan, kedua
negara itu dipilih karena Singapore dan Malaysia merupakan negara yang sukses
membangun kota berstandar internasional, keberlanjutan, layak, nyaman dan aman
bagi setiap penghuninya dengan konsep penataan ruang sampai 100 tahun ke depan.
“Dalam setiap kunjungan
mahasiswa juga diberikan pemahaman tentang objek amatan, sehingga kami juga
memberi tugas untuk mengeksplorasi objek. Ke depan kegiatan seperti ini akan
sangat berpengaruh terhadap Prodi PWK yang menghasilkan mutu lulusan dengan
kualitas sebagai calon perencana kota dan wilayah yang professional,” kata
Jufriadi. (ima)