TIM PENILAI. Kepala Desa Banggae, Muhammad Saleh Tata, menyampaikan laporan pada acara penyambutan Tim Penilai Lomba Desa Inovatif Tingkat Provinsi Sulsel Tahun 2019 yang dipimpin Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Sulsel, Ashari Radjamilo, di Desa Banggae, Kecamatan Mangara'bombang, Kabupaten Takalar, Senin, 08 Juli 2019. (ist)
Selasa, 09 Juli 2019
Camat Marbo Takalar Optimis Desa Banggae Juara Inovasi Desa Tingkat Provinsi Sulsel
- Andalkan Bank Sampah dan Olahan Hasil Pertanian
- Juga Inovasi Pemberdayaan Pemuda Desa
- Miliki Website Desa: www.desabanggae.com
TAKALAR, (PEDOMAN KARYA). Camat Mangara’bombang (Marbo), Kabupaten Takalar, Mappaturung SSos, optimis Desa Banggae yang berada di wilayah Kecamatan Mangara'bombang, akan keluar sebagai Juara Lomba Inovasi Desa Tingkat Provinsi Sulsel Tahun 2019.
“Kami optimis Desa Banggae juara, karena Desa Banggae ini banyak sekali melakukan inovasi, antara lain membuat bank sampah, membuat aneka olahan hasil pertanian, membuat program pemberdayaan pemuda desa, dan juga memiliki website desa yang memudahkan orang dari mana saja dapat melihat berbagai macam aktivitas dan pembangunan di Desa Banggae,” tutur Mappaturung, kepada Pedoman Karya, di Takalar, Selasa, 09 Juli 2019.
Dia mengatakan, dirinya bersama Kepala Desa Banggae Muhammad Saleh Tata, dan Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Mangara'bombang Kartina Syahrir, memang sudah lama mempersiapkan Desa Banggae untuk mengikuti Lomba Desa Inovatif dan akhirnya berhasil menjadi juara tingkat Kabupaten Takalar.
“Setelah keluar sebagai juara tingkat Kabupaten Takalar, kami kemudian melakukan berbagai inovasi tambahan dan tim penilai tingkat provinsi sudah datang meninjau dan melakukan penilaian. Kami optimis Desa Banggae akan keluar sebagai juara tingkat provinsi,” kata Mappaturung
Mengolah Hasil Pertanian
Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Mangara'bombang, Kartina Syahrir, menambahkan, sebagai daerah yang terkenal dengan berbagai hasil pertanian seperti buah-buahan dan sayur-sayuran, Desa Banggae mengandalkan inovasi aneka olahan hasil pertanian dan pengolahan sampah (bank sampah) untuk memikat perhatian tim penilai lomba desa.
Aneka hasil pertanian seperti buah melon, semangka, jagung, sayur-sayuran seperti bayam, cabai, dan bawang merah diolah menjadi keripik, juice, selai, dan dikemas lebih menarik.
Sampah yang dihasilkan dari pengolahan hasil pertanian tersebut kemudian ditampung dipisahkan antara sampah organik dan non organik untuk dimasukkan dalam bank sampah.
"Semua olahan buah dan sayur yang kita olah disini merupakan produk pertanian yang dihasilkan oleh petani kita. Adapun bank sampah yang kita kelola itu ada dua, satu bank sampah untuk dua dusun, di Desa Banggae sendiri ada empat dusun," papar Kartina.
Lebih jauh, Kartina Syahrir menjelaskan bahwa terdapat juga inovasi pemberdayaan untuk pemuda desa juga yakni perpusatakaan alam dan perpustakaan anak, seluruh inovasi desa tersebut dapat dilihat melalui website desa Banggae www. desabanggae.com.
"Ini semua tidak lepas dari arahan dan bimbingan dari Ketua TP PKK Takalar dan Bupati Takalar yang selalu menginginkan adanya inovasi yang baru di setiap desa,” kata Kartina
Aneka hasil pertanian seperti buah melon, semangka, jagung, sayur-sayuran seperti bayam, cabai, dan bawang merah diolah menjadi keripik, juice, selai, dan dikemas lebih menarik.
Sampah yang dihasilkan dari pengolahan hasil pertanian tersebut kemudian ditampung dipisahkan antara sampah organik dan non organik untuk dimasukkan dalam bank sampah.
"Semua olahan buah dan sayur yang kita olah disini merupakan produk pertanian yang dihasilkan oleh petani kita. Adapun bank sampah yang kita kelola itu ada dua, satu bank sampah untuk dua dusun, di Desa Banggae sendiri ada empat dusun," papar Kartina.
Lebih jauh, Kartina Syahrir menjelaskan bahwa terdapat juga inovasi pemberdayaan untuk pemuda desa juga yakni perpusatakaan alam dan perpustakaan anak, seluruh inovasi desa tersebut dapat dilihat melalui website desa Banggae www. desabanggae.com.
"Ini semua tidak lepas dari arahan dan bimbingan dari Ketua TP PKK Takalar dan Bupati Takalar yang selalu menginginkan adanya inovasi yang baru di setiap desa,” kata Kartina
Ia berharap inovasi-inovasi yang lahir dari Desa Banggae juga bisa dikembangkan di desa-desa lainnya di Kecamatan Mangara'bombang. serta menjadi rujukan bagi desa-desa lain di Kabupaten Takalar.
Kepala Desa Banggae Muhammad Saleh Tata mengatakan, Desa Banggae terdiri atast empat dusun, yaitu Dusun Jarannika, Dusun Banggae, Dusun Bolo,dan Dusun Garassi dengan total warga sekitar 3.000 orang.
Turun Meninjau
Tim Penilai Lomba Desa Inovatif Tingkat Provinsi Sulsel dipimpin Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Sulsel Ashari Fashirie Radjamilo, turun meninjau dan melakukan penilaian langsung di Desa Banggae, Kecamatan Mangara'bombang, Kabupaten Takalar, Senin, 08 Juli 2019.
Dalam kunjungan tersebut, Ashari didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Takalar Andi Guntur, Kabag Pemerintahan Kabupaten Takalar Faisal Sahing, Camat Marbo Mappatunru, dan Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Mangara'bombang Kartina Syahrir. (Hasdar Sikki)
Turun Meninjau
Tim Penilai Lomba Desa Inovatif Tingkat Provinsi Sulsel dipimpin Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Sulsel Ashari Fashirie Radjamilo, turun meninjau dan melakukan penilaian langsung di Desa Banggae, Kecamatan Mangara'bombang, Kabupaten Takalar, Senin, 08 Juli 2019.
Dalam kunjungan tersebut, Ashari didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Takalar Andi Guntur, Kabag Pemerintahan Kabupaten Takalar Faisal Sahing, Camat Marbo Mappatunru, dan Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Mangara'bombang Kartina Syahrir. (Hasdar Sikki)