WORKSHOP. Dari kiri ke kanan, Bupati Takalar H Syamsari Kitta, Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulsel Sulkaf S Latief, Ketua Ispikani Sulsel Prof Jamaluddin Jompa, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulsel, Ir Lies F Nurdin MFish selaku Pengurus Ispikani Sulsel, dan Ketua TP PKK Kabupaten Takalar Dr Hj Irma Andriani, foto bersama sebelum memasuki Aula Hotel Sampulungan Galesong, Takalar, Jumat, 05 Juli 2019. (ist)
------------
Senin, 08 Juli 2019
Dinas Kelautan dan Perikanan Takalar Hadirkan Akademisi dan Ketua Ispikani
-
Pada
Workshop Peningkatan Perikanan Kabupaten Takalar
-
Dihadiri
Ketua Ispikani Sulsel, Ketua TP PKK Sulsel, dan Bupati Takalar
TAKALAR,
(PEDOMAN KARYA). Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Takalar menghadirkan akademisi dan pengurus Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia
(Ispikani) Provinsi Sulsel, pada acara Workshop Peningkatan Kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM) Perikanan, yang dirangkaikan Halal Bihalal, di Kabupaten
Takalar, di Aula Hotel Sampulungan Galesong, Takalar, Jumat, 05 Juli 2019.
Workshop yang dibuka
secara resmi oleh Bupati Takalar H Syamsari Kitta, dan dihadiri Ketua Tim
Penggerak PKK Provinsi Sulsel, Ir Lies F Nurdin MFish selaku Pengurus Ispikani
Sulsel, dan Ketua Ispikani Sulsel Prof Jamaluddin Jompa.
Juga hadir Kadis
Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulsel Sulkaf S Latief, Kadis Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Takalar Sirajuddin Saraba, Ketua TP PKK Kabupaten Takalar
Dr Hj Irma Andriani, para Pimpinan OPD (Organisasi Perangkat Daerah), para camat
se-Kabupaten Takalar, para anggota TP PKK Kabupaten Takalar, serta para peserta
wokrshop.
Bupati Takalar Syamsari
Kitta dalam sambutannya menjelaskan tentang visi dan misi Kabupaten Takalar dan
juga menjelaskan tujuan umum program pembangunan kelautan dan perikanan di Kabupaten
Takalar, serta potensi perikanan dan kelautan yang dimiliki.
“Tujuan umum dari
workshop ini yaitu peningkatan produksi dan pendapatan nelayan, budidaya dan
pengolahan, peningkatan usaha intensifikasi dan ekstensifikasi, terbinanya pola
usaha dari hulu ke hilir, serta pemenuhan kebutuhan pasar domestik sesuai
standar baku mutu dan keterlibatan masyarakat pengguna (stakeholder),” kata Syamsari.
Harapan Pemda Takalar di
masa depan, katanya, yaitu adanya hubungan sinergitas antara semua masyarakat
pengguna, baik dari masyarakat, pemerintah, pendidik, dan pemerhati, maupun lembaga
penyedia modal.
“Kita juga berharap
peningkatan produksi budidaya dan penangkapan, serta pengolahan berkesinambungan,
memutus rantai ijon, hasil produksi ada yang menjamin yakni pengusaha,
terbentuknya koperasi yang menjamin proses distribusi, serta diterima pasar
nasional maupun internasional,” tutur Syamsari.
Potensi
Besar
Kepala Dinas Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Takalar, Sirajuddin Saraba, dalam laporannya pada acara
pembukaan mengatakan, kegiatan workshop ini dikhususkan untuk peningkatan kualitas
SDM perikanan, khususnya para pegawai Dinas Perikanan, dan penyuluh perikanan,
dengan melibatkan para akademisi dari perguruan tinggi melalui Ikatan Sarjana
Perikanan Indonesia atau Ispikani Sulawesi Selatan.
“Melalui workshop ini diharapkan
muncul ide dan gagasan terkait bagaimana pengelolaan sektor perikanan di
Kabupaten Takalar, sehingga dapat memberikan dan meningkatkan kesejahteraan dan
pendapatan masyarakat perikanan,” kata Sirajuddin.
Dihubungi seusai
workshop, Sirajuddin Saraba mengatakan, potensi perikanan di Kabupaten Takalar
sangat besar, baik sektor budidaya maupun sektor penangkapan.
“Beberapa permasalahan
yang mengemuka dalam kegiatan ini antara lain bagaimana meningkatkan
produktivitas budidaya tambak yang lahannya masih banyak belum produktif. Juga
bagaimana memberdayakan dan melindungi nelayan dan bagaimana memberikan
ruang investasi bagi pelaku usaha
perikanan, bagaimana menjaga dan meningkatkan kualitas produksi rumput laut, serta
mengoptimalkan penggaraman di beberpa tempat yang strategis untuk pengembangan
budidaya kalautan dan perikanan,” tutur Sirajuddin. (Hasdar Sikki)
--------
Baca juga:
Potensi dan Tantangan Pengelolaan Garam di Takalar
--------
Baca juga:
Potensi dan Tantangan Pengelolaan Garam di Takalar