Dua lembar spanduk terpampang di jembatan kecil bagi pejalan kaki di Masjid Amirul Mukminin Pantai Losari, Makassar. Foto ini diabadikan Selasa, 23 Juli 2019. Salah satu spanduk berisi tulisan, “Sayangi Laut dan Pantaita', Janganki’ jadikan laut sebagai tempat sampah. Stop..!! Buang sampah ke laut!” (Foto: Asnawin Aminuddin / PEDOMAN KARYA)
---
PEDOMAN KARYA
Selasa, 23 Juli 2019
Sayangi Laut dan Pantaita’
Selasa sore, 23 Juli 2018, saya bersama adik-adik mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar berkunjung ke Pantai Losari, Makassar.
Kami janjian shalat ashar berjamaah di Masjid Amirul Mukminin yang biasa disebut masjid terapung.
Saat hendak berjalan masuk ke masjid melalui jembatan kecil untuk pejalan kaki, kami melihat dua spanduk dipasang di bagian luar jembatan kecil.
Spanduk pertama berisi tulisan, “Sayangi Laut dan Pantaita', Janganki’ jadikan laut sebagai tempat sampah. Stop..!! Buang sampah ke laut!”
Spanduk kedua berisi tulisan, “Tabe’, buangki' sampah pada tempatnya. Selanjutnya biar daeng yang lanjutkan.”
Spanduk kedua berisi tulisan, “Tabe’, buangki' sampah pada tempatnya. Selanjutnya biar daeng yang lanjutkan.”
Setelah membaca tulisan pada kedua spanduk tersebut, saya melihat ke bawah dan ternyata permukaan air laut pantainya memang terlihat bersih dari sampah.
Beberapa bulan sebelumnya, permukaan air laut di sekitar Masjid Amirul Mukminin banyak “dihiasi” sampah, sehingga sangat merusak pemandangan.
Terima kasih Pak Walikota Makassar, terima kasih warga yang datang ke Pantai Losari dan tidak membuang sampah.
Sayangi laut dan pantaita'! (asnawin)