Soeharto mengundurkan diri sebagai Presiden RI, karena desakan masyarakat melalui aksi demonstrasi besar-besaran yang terjadi pada hampir semua kota-kota besar se-Indonesia, terutama di Jakarta menyusul terjadinya kerusuhan Mei 1998, dan pendudukan Gedung DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa. Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998, dan pada hari itu juga, Habibie diangkat sebagai Presiden RI pada 21 Mei 1998. (int)
----------
PEDOMAN KARYA
Jumat, 20 September 2019
BJ Habibie dalam Kenangan (6):
Diangkat Jadi Presiden, Habibie Melawan Gelombang
Anti-kroni Soeharto
Oleh: Asnawin Aminuddin
(Wartawan Majalah PEDOMAN KARYA)
BJ Habibie dua periode berturut-turut memimpin organisasi Ikatan
Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI), yakni periode pertama 1990-1995, dan
periode kedua 1995-2000. Ia terpilih menjadi ketua pertama ICMI pada saat masih
menjabat Menteri Riset dan Teknologi (Menristek).
Sekadar informasi, di era Kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wapres
Jusuf Kalla, Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), ditambahkan dengan Pendidikan
Tinggi, dengan nama Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi,
disingkat Kemenristek-Dikti RI. Pendidikan Tinggi sebelumnya berada di bawah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Di saat menjabat Ketua
ICMI, Habibie oleh Presiden Soeharto dipilih menjadi Wakil Presiden RI dalam
Kabinet Pembangunan VII (1998-2003). Habibie juga ditunjuk menjadi Ketua Tim
Keputusan Presiden (Keppres).
Namun Soeharto kemudian
mengundurkan diri sebagai Presiden RI, karena desakan masyarakat melalui aksi
demonstrasi besar-besaran yang terjadi pada hampir semua kota-kota besar
se-Indonesia, terutama di Jakarta menyusul terjadinya kerusuhan Mei 1998, dan
pendudukan Gedung DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa.
Soeharto mengundurkan
diri pada 21 Mei 1998, dan pada hari itu juga, Habibie diangkat sebagai
Presiden RI pada 21 Mei 1998.
Dengan pengunduran diri
itu, maka Soeharto hanya menjabat selama dua bulan dan tujuh hari sebagai
Presiden RI, yakni dilantik pada 10 Maret 1998, dan diganti pada 21 Mei 1998,
tapi secara keseluruhan, Soeharto menjabat Presiden RI selama 31 tahun, dua
bulan, dan 19 hari. Sejak, yakni mulai 12 Maret 1967 hingga 21 Mei 1998.
Habibie mewarisi
kondisi keadaan negara kacau balau pasca-pengunduran diri Soeharto pada masa
Orde Baru, sehingga menimbulkan maraknya kerusuhan dan disintegerasi hampir
seluruh wilayah Indonesia.
Euforia yang timbul di
tengah masyarakat setelah tumbangnya Soeharto terasa dimana-mana, juga di
pentas politik. Masyarakat dan politisi menumbuhkan semangat anti-kroni
Soeharto, dan Habibie pun terpaksa melawan gelombang anti-kroni Soeharto.
Pengangkatan BJ Habibie
sebagai presiden menimbulkan berbagai macam kontroversi bagi masyarakat
Indonesia. Pihak yang pro menganggap pengangkatan Habibie sudah konstitusional.
Mereka yang pro
beranggapan bahwa pengangkatan habibie sesuai dengan ketentuan Pasal 8 UUD 1945,
yang menyebutkan bahwa “bila Presiden mangkat, berhenti, atau tidak dapat
melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya, ia diganti oleh Wakil Presiden
sampai habis waktunya.”
Di sisi lain, pihak
yang kontra menganggap bahwa pengangkatan BJ Habibie dianggap tidak
konstitusional, karena bertentangan dengan ketentuan Pasal 9 UUD 1945 yang
menyebutkan bahwa “sebelum presiden memangku jabatan, maka presiden harus mengucapkan
sumpah atau janji di Depan MPR atau DPR.”
Di tengah kencangnya
penolakan terhadap dirinya karena dianggap masih bagian dari kroni Soeharto,
Habibie tetap melaksanakan tugasnya sebagai presiden. Bak kata pepatah, anjing
menggonggong, kafilah tetap berlalu. Meskipun banyak pihak yang merongrong
pemerintahannya, ia tetap bekerja sepenuh hati menjalankan amanah sebagai
kepala negara dan kepala pemerintahan. (bersambung)
1. BJ Habibie dalam Kenangan (1): Tokoh Langka, BJ Habibie Pernah Menjabat Wapres Lalu Jadi Presiden
2. BJ Habibie dalam Kenangan (2): BJ Habibie Orang Gorontalo atau Orang Parepare?
4. BJ Habibie dalam Kenangan (4): Raih Doktor di Jerman pada Usia 29 Tahun, Habibie Diangkat Jadi Menristek RI
5. BJ
Habibie dalam Kenangan (5): Menjadi Ketua ICMI Dua Periode Berturut-turut