Kepala Desa Bangkala Loe, Kecamatan Bontoramba, Hj St Syamsiah Saad (paling kanan), meneteskan air mata saat memberikan testimoni pada acara Penarikan Mahasiswa KKLP STIE-STKIP Yapti, di Desa Bontotangnga, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Selasa, 03 September 2019. (Foto: Asnawin Aminuddin / PEDOMAN KARYA)
-----
Rabu, 04 September 2019
Mahasiswa KKLP STIE-STKIP Yapti Ditarik, Lurah Bangkala Loe Jeneponto Menangis
JENEPONTO, (PEDOMAN KARYA). Setelah melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan Plus (KKLP) selama dua bulan, sebanyak
208 mahasiswa KKLP Angkatan XXI STIE-STKIP Yapti Jeneponto, akhirnya ditarik
secara resmi, Selasa, 03 September 2019.
Acara penarikan mahasiswa KKLP Angkatan XXI STIE-STKIP Yapti, di Desa Bontotangnga,
Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, dihadiri Bupati Jeneponto Iksan
Iskandar, Wakil Bupati Jeneponto Paris Yasir, serta sejumlah pejabat lainnya,
termasuk Pembina Yayasan Yapti, Anwar Rivai, Ketua Yayasan Yapti Maysir Yulanwar,
Ketua STIE Yapti Dr Maksud Hakim SPd SE MM, serta Ketua STKIP Yapti Dr H
Muhammad Jabbar.
“Mahasiswa yang
melaksanakan KKLP tahun ini sebanyak 208 orang. Mereka disebar pada 22 desa dan
kelurahan di empat kecamatan, yakni Kecamatan Tamalatea, Kecamatan Bontoramba,
Kecamatan Bangkala, dan Kecamatan Bangkala Barat,” jelas Ketua Panitia KKLP,
Sahabuddin Tompo SE SPd MSi.
Pada acara penarikan
mahasiswa KKLP tersebut, panitia juga mengundang para camat, kepala desa, dan
lurah yang wilayahnya ditempati mahasiswa STIE Yapti dan STKIP Yapti sebagai lokasi
KKLP.
Selain diundang hadir,
mereka juga diminta memberikan testimoni tentang kehadiran mahasiswa STIE Yapti
dan STKIP Yapti di wilayah mereka guna melaksanakan KKLP.
Sedih
Berpisah Mahasiswa
Kepala Desa Bangkala
Loe, Kecamatan Bontoramba, Hj St Syamsiah Saad, yang tampil memberikan
testimoni mengatakan, pihaknya sangat terbantu dengan kehadiran mahasiswa KKLP
STIE-STKIP Yapti.
“Mereka saya sudah
anggap sebagai anak sendiri dan bersama aparat desa serta masyarakat setempat,
kami mengerjakan banyak hal. Berat rasanya ditinggalkan anak-anakku yang
melaksanakan KKLP di Desa Bangkala Loe. Kalau bisa waktunya ditambah satu
minggu,” ungkap Syamsiah sambil menangis.
Sekretaris Desa
Kalimporo, Kecamatan Bangkala, Ibu Sari Kanang, juga mengemukakan hal yang sama
dan mengaku sangat terkesan dengan kehadiran mahasiswa KKLP STIE-STKIP Yapti.
“Banyak program yang
kami laksanakan bersama, antara lain program Jumat Bersih dan memperindah
taman-taman yang ada. Kalau ada lagi KKLP, kami siap menerima kembali anak-anak
mahasiswa STIE dan STKIP Yapti. Keinginan kami ini muncul karena mungkin ingin melihat
Jeneponto lebih gammara’ (cantik) lagi,” tutur Sari Kanang.
Sekcam Bangkala Barat,
Abdul Hakim, dan Mursalim yang mewakili Camat Bontoramba, juga sama-sama
berharap agar setiap ada program KKLP, wilayah mereka diberi jatah, bukan hanya
pada beberapa desa dan kelurahan, melainkan pada seluruh desa dan kelurahan
yang ada.
Seminar
dan Pengukuhan Maba
Acara penarikan
Mahasiswa KKLP STIE-STKIP Yapti dirangkaikan dengan seminar dengan tema “Generasi
Tanpa Narkoba” yang dibawakan oleh AKP Abdul Majid SSos (Kasat Narkoba Polres
Jeneponto), dan pengukuhan mahasiswa baru STIE Yapti dan STKIP Yapti Angkatan
2019/2020. (asnawin)
-----------
Baca juga:
Bupati Jeneponto Swafoto Bersama Mahasiswa KKLP STIE-STKIP Yapti, Wabup Menyanyi di Panggung
UNM Terjunkan 300 Mahasiswa KKN, Bupati Jeneponto Sampaikan Terima Kasih
-----------
Baca juga:
Bupati Jeneponto Swafoto Bersama Mahasiswa KKLP STIE-STKIP Yapti, Wabup Menyanyi di Panggung
UNM Terjunkan 300 Mahasiswa KKN, Bupati Jeneponto Sampaikan Terima Kasih