----------
PEDOMAN KARYA
Senin, 09 September
2019
BAHASA
Salah Ketik
Sebuah media daring
menulis judul berita “Satres Narkoba Polres Soppeng Berhasil Bekuh 5 Terduga
Kasus Narkoba”. Berita ini dilansir pada 07 September 2019. Yang menarik dari
judul berita ini terutama karena ada kata “Bekuh.”
Awalnya saya berbaik
sangka saja bahwa reporter yang menulis berita ini mungkin salah ketik. Saya
berupaya berbaik sangka bahwa yang dimaksudkan oleh reporter bersangkutan yaitu
“bekuk”, dan bukan “bekuh.”
Namun setelah mengecek
di keyboard laptop, saya jadi ragu, apakah reporter bersangkutan salah ketik
atau memang mengira kata “bekuh” itulah yang benar.
Saya ragu karena huruf “H”
dan huruf “K” di keyboard, ternyata tidak berdekatan langsung, melainkan di
antarai oleh huruf “J.”
Biasanya salah ketik
huruf itu terjadi kalau hurufnya berdekatan langsung, tapi kalau di antarai
huruf lain, tentu perlu dipertanyakan, apakah salah ketik atau memang mengira
kata yang salah itulah yang benar.
Tentu saja kata “bekuh”
dalam judul berita ini salah, karena tak ada kata “bekuh” dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), dan yang dimaksudkan dalam judul berita tersebut
adalah “membekuk” (sebaiknya jangan gunakan kata dasar “bekuk”, karena kata “bekuk”
dalam KBBI berarti lipat, sedangkan kata “membekuk” salah satu artinya yaitu
menangkap).
Catatan lain, dengan
lolosnya berita ini untuk dilansir di laman berita, maka patut pula
dipertanyakan, apakah berita ini diperiksa atau diedit oleh redaktur atau
tidak.
Kita berbaik sangka
saja bahwa berita ini tidak sempat diedit oleh redaktur, tapi kalau sempat
diedit, berarti kualifikasi redakturnya pun patut dipertanyakan.
Mohon maaf ini hanya
curhat seorang pembaca. Jangan marah ya!
Senin, 09 September
2019
Asnawin
Aminuddin
--------
Klik dan baca juga:
Perlunya Wartawan Belajar Bahasa
Menggunduli
Diakhiri
--------
Klik dan baca juga:
Perlunya Wartawan Belajar Bahasa
Menggunduli
Diakhiri