GOWA, (PEDOMAN KARYA). Wakil Bupati Gowa H. Abd Rauf Malaganni bersama rombongan turun langsung meninjau kondisi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) serta menyerahkan bantuan ke masyarakat di Dusun Taipakkodong, Desa Rappoala dan korban angin kencang di Desa Rappolemba, Kecamatan Tompobulu, Rabu (23/10).
Wabup Gowa didampingi Camat Tompobulu Zulfikar, Kepala Desa Rappoala Syamsul Rijal dan Tim Penanganan Karhutla meninjau sejumlah titik-titik kebakaran yang ada di lokasi. Dirinya pun menginstruksikan agar seluruh tim pemadaman baik unsur masyarakat, Damkar, Manggala Agni hingga TNI/Polri tidak lelah mengawasi seluruh titik yang dianggap paling berpotensi terjadi kebakaran susulan.
"Terimakasih kepada seluruh warga dan tim penanganan yang secara kompak melakukan pemadaman hingga terus mengawasi titik-titik api yang ada. Intinya jangan tinggalkan lokasi jika masih ada api, terutama pohon yang masih menimbulkan asap karena itu akan sangat mudah terbakar lagi, apalagi kalau ada angin kencang," ungkap Wabup Gowa di sela-sela peninjauan.
Kunjungan langsung ke masyarakat ini menjadi tanggungjawab pemerintah secara penuh. Di mana rakyat membutuhkan pemerintah harus ada. Baik itu pemerintah lingkungan, pemerintah dusun, desa, kecamatan hingga ketingkat pemerintah kabupaten.
"Ini juga instruktur langsung dari Bapak Bupati Gowa agar turun meninjau lokasi-lokasi kebakaran hutan, utamanya yang dianggap parah," terangnya.
Ia pun menegaskan, pasca terjadinya kebakaran lahan dan hutan hingga saat ini tidak ada satupun warga yang mengungsi karena lokasi kebakaran sangat jauh dari wilayah permukiman.
"Yang mengungsi itu hanya warga yang terkena dampak angin Kencang karena kondisi atap mereka rusak. Itupun mereka tidak meninggalkan kampungnya, hanya tinggal sementara di tetangga atau keluarga sambil menunggu rumahnya dibenahi. Saya tegaskan, tidak benar kalau ada warga mengungsi karena kebakaran," katanya.
Camat Tompobulu Zulfikar menambahkan, hingga terjadinya kebakaran sejak Minggu (20/10) lalu api sedikit demi sedikit dapat di padamkan. Hanya saja karena kondisi cuaca utamanya angin kencang yang tak menentu makanya tim di lapangan terus mengawasi.
Sejauh ini pemadaman yang digunakan menggunakan alat manual atau semprot tani. Sementara pihak Damkar Kabupaten Gowa membantu 5 roll selang dan pompa portabel untuk membantu kebutuhan air dari irigasi.
"Kebutuhan air pun diambil dengan memanfaatkan irigasi melalui pompa air. Ini sedikit membantu kita melakukan pemadaman," katanya.
Kepala Desa Rappolemba Abd. Harim Daeng Tompo mengungkapkan, pemadaman yang dilakukan di wilayah Kampung Ulu Alla, Dusun Bori Masunggu atau perbatasan Desa Rappoala dan Rampolemba terkendala dengan lokasi yang cukup jauh. Titik kebakaran berada di ketinggian, medannya pun cukup terjal untuk dilewati.
"Kami hanya memadamkan yang bisa dijangkau saja," katanya.
Khusus kebakaran hutan dan lahan di wilayah ini diperkirakan 26 sapi warga hilang.
"Ada 26 sapi di atas sana mencari makan dan hingga saat ini belum ada informasi bahwa sudah ditemukan. Warga masih berusaha mencari sapi-sapinya," tutupnya.(Deswani)