MEMANAH. Sekitar 800 kader pandu Hizbul Wathan dari berbagai daerah se-Sulsel berlatih memanah, halang rintang, jurnalistik, english corner, fotografi, dan keterampilan lainnya pada Jambore Wilayah Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Sulawesi Selatan, di Kabupaten Wajo, 21-24 November 2019. (ist)
-------
Jumat, 22 November 2019
Kader Pandu Hizbul Wathan Sulsel Berlatih Memanah, Jurnalistik, dan Halang Rintang
-
Pada
Jambore Wilayah Hizbul Wathan Sulsel di Wajo
WAJO,
(PEDOMAN KARYA). Sekitar 800 kader pandu Hizbul Wathan
dari berbagai daerah se-Sulsel berlatih memanah, halang rintang, jurnalistik,
english corner, fotografi, dan keterampilan lainnya pada Jambore Wilayah
Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Sulawesi Selatan, di Kabupaten Wajo, 21-24
November 2019.
“Kegiatan dibagi
menjadi beberapa jenis, baik bagi golongan pengenal maupun golongan penghela,”
kata Ketua Kwartir Wilayah HW Sulsel, Syahrir Rajab, kepada wartawan seusai
pembukaan Jambore yang dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Wajo,
H Amiruddin, di Kompleks Rumah Adat Atakkae, Kabupaten Wajo, Kamis 21 November
2019.
Kegiatan untuk golongan
pengenal, kata Syahrir, terdiri dari enam bagian, yaitu pertama giat pengenal
yang terdiri atas administrasi regu, forum pengenal dan tapak kemah, pendirian
tenda dan kehidupan berkemah.
Kedua, giat ketangkasan
dalam memanah. Ketiga, giat keterampilan yang terdiri atas pioneering, english
corner, lukis mural, jurnalistik, iklan layanan masyarakat, fotografi, hasta
karya, poster, dan mading 3D.
“Selanjutnya, ada kegiatan
wawasan kebangsaan yang terdiri dari pidato kebangsaan, puisi kebangsaan, dan
pentas seni,” tutur Syahrir yang mantan Ketua PW Ikatan Remaja Muhammadiyah Sulsel
(periode 1998-2000).
Kelima, giat keagamaan
yang terdiri dari doa sehari-hari. Dan terakhir, Giat penjelajahan yang terdiri
dari halang-rintang, peta-pita, semboyan dan isyarat, menaksir panorama,
sketsa, masak rimba, bivak dan pertolongan pandu Hizbul Wathan.
“Untuk penghela, ada
forum penghela, jelajah dan wide game, lomba tapak kemah, ceramah, khutbah,
akustik, paduan suara, serta pertandingan sepak takraw,” kata Syahrir Rajab. (has)