HABIS. Hari Kamis pagi, 07 November
2019, para pengendara yang singgah membeli bahan bakar umum pada salah satu SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) di
Jl Sultan Alauddin, Makassar, tak jauh dari perbatasan Makassar – Gowa, terpaksa membeli pertamax atau batal membeli bahan bakar umum, karena petugas mengatakan bahwa
premium dan pertalite habis. (Foto: Asnawin Aminuddin / PEDOMAN KARYA)
---------
PEDOMAN KARYA
Kamis, 07 November 2019
SURAT
PEMBACA
Premium
dan Pertalite Habis di SPBU Sultan Alauddin Makassar
Hari Kamis pagi, 07 November
2019, saya singgah pada salah satu SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) di
Jl Sultan Alauddin, Makassar, tak jauh dari perbatasan Makassar –Gowa.
Saat berbelok masuk ke SPBU,
saya kaget melihat antrian mobil begitu banyak. Saya kemudian menuju tempat
pengisian bahan bakar untuk sepeda motor, tapi ternyata tidak petugas pada
mesin pengisian bahan bakar tersebut.
Petugas pada mesin
pengisian bahan bakar untuk mobil kemudian memberi kode agar saya membawa
kendaraan ke tempatnya. Tiba di tempatnya, petugas langsung mengatakan bahwa
premium dan pertalite habis.
“Hanya pertamax yang
ada pak,” kata petugas itu.
“Apakah semua SPBU juga
seperti in?” tanya saya.
“Oh, kalau itu saya
kurang tahu pak,” jawabnya sambil tersenyum.
“Kalau pertamax berapa
harganya?” tanya saya lagi.
“Rp10.500 pak,”
jawabnya.
Saya kurang tahu apakah
premium dan pertalite juga habis pada SPBU lain atau tetap tersedia, tapi hilangnya
premium dan pertalite di SPBU jelas memberatkan bagi sebagian anggota
masyarakat, karena harga pertamax jauh lebih mahal dibandingkan pertalite dan
premium.
Daeng
Lompo
(Warga Gowa)