SIMULASI KEBENCANAAN. Salah seorang perintis Tagana Indonesia di Sulsel, Drs H Syakhruddin DN MSi, mengajarkan simulasi kebencanaan kepada murid-murid SDN Borong Makassar, pada kegiatan Sehari Belajar di Luar Kelas, Kamis, 07 November 2019.
--------
Sabtu, 09 November 2019
Sehari Belajar di Luar Kelas, Anak SD Diajar Simulasi Kebencanaan
-
Diajar
Langsung oleh Perintis Tagana di Sulsel
-
Kadis
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Juga Hadir
-
Murid
SDN Borong Makassar Juga Lakukan Permainan Tradisional dan Senam Germas
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Sebagaimana dilakukan seluruh sekolah
di Tanah Air pada hari yang sama, Kamis, 07 November 2019, SD Negeri Borong dan
SD Inpres Borong, Makassar, juga melaksanakan kegiatan “Sehari Belajar di Luar
Kelas” atau Outdoor Classroom Day
(OCDay).
Sehari Belajar di Luar
Kelas pada kedua sekolah yang berlokasi pada satu kompleks persekolahan itu, diisi
dengan berbagai kegiatan dan juga menghadirkan dua tokoh dan pejabat level Kota
Makassar, yakni Drs H Syakhruddin DN MSi (perintis Tagana Indonesia di Sulsel)
dan Andi Tenri A Palallo (Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak).
Kegiatan yang mereka
adakan antara lain simulasi kebencanaan yang diajarkan langsung Syakhruddin DN
dengan cara yang santai sehingga membuat para murid SD gembira dan bersemangat.
Syakhruddin mampu
membuat anak-anak gembira dan bersemangat saat diperkenalkan dengan jenis-jenis
bencana dan bagaimana cara mengantisipasinya dengan cara bermain.
“Ini kegiatan pertama
Tagana masuk sekolah, dan saya senang karena dilakukan di Borong,” kata Syakhruddin.
Kepsek SDN Borong, Dra
Hj Hendriati Sabir MPd, mengatakan, pihaknya sengaja mengundang Tagana agar
anak-anak lebih memahami tentang kebencanaan.
“Biar lebih informatif
dan interaktif,” kata Hendriati.
Hal yang sama
diungkapkan Kepala SD Inpres Borong, Muslih SPd MPd, dan secara spontan mengucapkan
terima kasih kepada Tagana yang sudah memberikan edukasi kebencanaan sejak dini
kepada anak-anak.
Kepala Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar, Andi Tenri A
Palallo, mengaku sengaja berkunjung untuk menyaksikan pelaksanaan OCDay atau Sehari
Belajar di Luar Kelas di SD Kompleks Borong.
Mantan wartawan Harian
Fajar itu juga memuji sekolah-sekolah yang telah berupaya mengimplementasikan
hak-hak anak dalam beragam kegiatan.
“OCDay ini bagian dari
upaya mewujudkan Sekolah Ramah Anak atau SRA,” kata Andi Tenri seusai
membubuhkan tanda-tangan pada kain putih sepanjang 20 meter yang berisi
harapan, pesan, dan komitmen SRA.
Hj Faridah, Kasubid
Pengarusutamaan Anak DP3A Kota Makassar, menambahkan bahwa staf DP3A
berkeliling ke berbagai sekolah untuk melihat secara langsung pelaksanaan OCDay
di Makassar.
Kegiatan OCDay dalam
rangka Hari Konvensi Anak ini dihadiri Ketua dan Bendahara Komite SD Kompleks
Borong, pengawas sekolah, pengurus PGRI Sulsel dan sejumlah orangtua peserta
didik. Juga hadir Rusdin Tompo, fasilitator ekskul minat bakat di SDN Borong.
Permainan Tradisional
Selain simulasi kebencanaan, anak-anak juga melakukan berbagai kegiatan, antara lain cuci tangan sebelum dan sesudah makan, makan bersama, bermain permainan tradisional, senam Germas, tepuk Hak Anak dan yel-yel SRA serta menyanyikan lagu kebangsaan dan lagu wajib nasional sebagai bagian dari pendidikan karakter, untuk menanamkan nasionalisme.
Khusus untuk SD Negeri
Borong, anak-anak diajak melakukan field trip ke beberapa tempat. Setiap kelompok yang melakukan kegiatan di
luar sekolah ini, masing-masing didampingi oleh guru sebagai penanggung
jawabnya.
SD yang terletak di
Kecamatan Manggala ini mencoba memberikan suasana berbeda kepada anak di momen
spesial ini.
Beberapa anak diajak
melakukan visit media ke NET tivi dan koran Radar Makassar, sedangkan anak-anak
lain diajak melihat secara dekat aktivitas kerajinan perak di RW 11 Batua Raya.
Di sentra kerajinan perak dan emas ini anak-anak mendapatkan penjelasan dari
pengrajinnya, Daeng Bahar.
Menariknya, untuk aktivitas
literasi, kegiatannya dilakukan dengan memanfaatkan masjid yang berada di
Kompleks Delta Mas, yang tak jauh dari area sekolah.
Kelompok Literasi ini
mendapat materi motivasi menulis dari M Galang Pratama, seorang penulis, pegiat
literasi dan owner Jariah Publishing. Galang mengatakan, anak-anak sangat
antusias mengikuti materi yang diberikan.
“Anak-anak mencatat apa
yang saya sampaikan, dan mengajukan pertanyaan tak terduga. Misalnya, ada yang
bertanya, bagaimana menjadi penulis dan pelukis?” cerita Galang sambil
tersenyum.
Sementara anak-anak
juga mengaku senang karena mendapat pengalaman baru. Apalagi suasana masjid
yang dingin ber-AC dan tenang, membuat mereka bisa lebih fokus.
“Teman-teman semua
dapat hadiah. Ada yang dapat gantungan kunci, ada juga yang dikasi buku,” kata
Andi Mandi, murid kelas 4 SDN Borong ketika diminta tanggapannya setelah
mengikuti kegiatan literasi. (dinto)