SAMPAH DI TEPI JALAN. Jalan tani atau jalan kecil sepanjng kurang lebih 500 meter di Dusun Bontojannang, Desa Taeng, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, ini sudah berbulan-bulan dijadikan tempat pembuangan sampah oleh anggota masyarakat, padahal jalanan tersebut bukan tempat pembuangan sampah. (Foto dan teks: Asnawin Aminuddin / PEDOMAN KARYA)
--------
PEDOMAN KARYA
Ahad, 03 November 2019
Tabe’,
Selain Monyet & Anjing Dilarang Buang Sampah
Jalan tani atau jalan
kecil sepanjang kurang lebih 500 meter di Dusun Bontojannang, Desa Taeng,
Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, ini sudah berbulan-bulan dijadikan tempat
pembuangan sampah oleh anggota masyarakat, padahal jalanan tersebut bukan
tempat pembuangan sampah.
Berbagai cara sudah
dilakukan oleh warga setempat agar tempat tersebut tidak dijadikan tempat
pembuangan sampah, tapi tetap saja banyak orang tidak bertanggung-jawab
membuang sampah.
Beberapa hari lalu, muncul
sebuah papan bertuliskan “Tabe’, selain monyet & anjing dilarang buang
sampah.’
Tentu saja kalimat ini
sudah keterlaluan, tapi itu terjadi karena banyak orang yang juga sudah
keterlaluan selalu membuang sampah di tempat itu. Selain merusak pemandangan,
sampah-sampah tersebut juga menimbulkan bau tak sedap dan cukup menyiksa bagi
orang yang melintas di jalan tersebut.
Tidak jelas siapa yang
membuang sampah di daerah tersebut, apakah penduduk yang bermukim di sekitar
tempat itu atau warga dari tempat yang jauh dan menyimpan sampah di pinggir
jalan saat melintas.
Di kiri-kanan jalan ini
masih didominasi tanah persawahan. Ada beberapa kompleks perumahan yang sudah
terbangun, tetapi penghuninya belum banyak, bahkan ada satu kompleks perumahan
yang sama sekali tidak ada penghuninya dan rumah-rumahnya umumnya sudah
mengalami kerusakan.
“Mengganggu sekali pak,
apalagi kalau pas arah angin bertiup ke rumah-rumah warga, aduh baunya sangat
menyengat,” kata seorang ibu taua, salah seorang warga, kepada Pedoman Karya, beberapa waktu lalu.
Beberapa warga,
katanya, sudah pernah mendapati bahwa orang yang membuang sampah tersebut
umumnya berasal dari kompleks perumahan.
“Sudah beberapa kali
didapati dan dilarang, bahkan ada yang diburu, tapi tetap saja banyak yang
datang membuang sampah,” kata warga yang seorang ibu tua tersebut.
Mungkin karena sudah
sangat jengkel, warga setempat akhirnya membuat tulisan besar di tepi jalan di
tempat sampah-sampah sering dibuang oleh orang yang tidak bertanggungjawab,
dengan kalimat, “Tabe’, selain monyet & anjing dilarang buang sampah.” (asnawin)