SISWA TUNARUNGU. Beberapa dosen Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar yang melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat, membantu siswa tunarungu Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Makassar membentuk kelompok belajar. (ist)
-------
Ahad,
29 Desember 2019
Dosen Unismuh Bantu Siswa Tunarungu SLB Makassar Bentuk
Kelompok Belajar
MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Beberapa dosen Universitas Muhammadiyah
(Unismuh) Makassar yang melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat, membantu
siswa tunarungu Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Makassar membentuk kelompok
belajar.
“Dengan adanya kelompok belajar tersebut, para siswa tunarungu itu akhirnya
dapat berinteraksi dengan baik dan juga tumbuh motivasinya untuk berkarya,
untuk menciptakan sesuatu sehingga tumbuh juga kepercayaan dirinya,” kata Fitri
Yanti Muchtar SPd MPd, kepada wartawan di Makassar, Ahad, 29 Desember 2019.
Sebelum
membentuk kelompok belajar, Fitri bersama tiga dosen Unismuh lainnya terlebih
dahulu melakukan observasi lapangan untuk mengetahui masalah-masalah sosial
yang dihadapi para anak tunarungu.
Anak-anak
tunarungu, katanya, umumnya mengalami banyak kendala dalam kehidupan
sehari-hari, terutama dalam berkomunikasi dan bersosialisasi, karena mereka adalah
orang-orang yang kehilangan daya pendengaran atau tulis.
Dampak
yang ditimbulkan dari kekurangan tersebut, antara lain masalah
auditif; masalah
bahasa dan komunikasi;, masalah
intelektual dan kognitif, masalah
pendidikan, masalah
social, masalah emosional, serta masalah vokasional.
“Kekurangan
dalam indera pendengaran dan ketiadaan pendidikan kompensatoris atau pengganti, akan menyebabkan
seorang anak tunarungu tidak mampu berpartisipasi
aktif dalam interaksi sosial,” kata Fitri Yanti yang melakukan kegiatan pengabdian
masyarakat di SLBN 1 Makassar bersama H Muhammad
Rusdi SE MSi (dosen FEB Unismuh), Nurul Inayah Anis Kamah SPd MSn (dosen FKIP Unismuh),
dan Syamsuriyanti SPd MPd (dosen FKIP Unismuh).
.
Merujuk
kepada permasalahan yang dihadapi para anak tunarungu tersebut, Fitri dan
kawan-kawan bersama para guru dan pembina di SLB Negeri1 Makassar, sepakat memberi
perhatian serius untuk mengembangkan kemampuan
berinteraksi, keterampilan, dan pengetahuan anak tunarungu agar dapat hidup mandiri
di tengah masyarakat.
“Kami
memberikan pendidikan yang diarahkan pada keterampilan untuk kemandirian hidup
anak kelak adalah vokasional atau kecakapan hidup atau life skill. Kami memberikan bimbingan dan membantu mereka membuat
kelompok belajar, memberikan pembinaan pembuatan kerajinan tangan, hingga
akhirnya mereka mampu membuat bantal boneka dan siap untuk dipasarkan,” tutur Fitri.
(zak)
-----
Baca juga:
Dosen Unismuh Latih Siswa Jurusan Perhotelan dan Pariwisata SMK 6 Makassar
Petani di Gowa Diajari Membuat Kolam Ikan Nila Sistem Bioflok
-----
Baca juga:
Dosen Unismuh Latih Siswa Jurusan Perhotelan dan Pariwisata SMK 6 Makassar
Petani di Gowa Diajari Membuat Kolam Ikan Nila Sistem Bioflok