WORKSHOP PENELITIAN. Ketua Lasharan Training Center STIM Lasharan Jaya Makassar, Muhammad Amsal PhD, menjadi pemateri tunggal pada kegiatan Workshop Pengolahan Data Statistik untuk Penelitian Kuantitatif, di Kampus STIM Lasharan Jaya, Jl Abdullah Dg Sirua, Makassar, Sabtu dan Selasa, 07-08 Desember 2019. (ist)
-------
Ahad, 08 Desember 2019
Penelitian Kuantitatif Lebih Akurat dengan Penggunaan Software SPSS dan AMOS
-
Workshop
Pengolahan Data Statistik untuk Penelitian Kuantitatif
-
Diadakan
Oleh STIM Lasharan Jaya Makassar
-
Diikuti
Puluhan Dosen dari Berbagai Provinsi
-
Pemateri
Tunggal Muhammad Amsal PhD
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Penggunaan software SPSS dan AMOS dalam
penelitian kuantitatif sangat berguna, terutama untuk menghindari human error
dalam proses pengolahan datanya dan outputnya akan lebih akurat dibanding
menggunakan teknik manual.
“Software ini dipercaya
dapat memberikan hasil penelitian yang lebih akurat dibandingkan melakukan
penelitian secara manual tanpa software,” kata Ketua Lasharan Training Center
STIM Lasharan Jaya, Makassar, Muhammad Amsal PhD, pada kegiatan Workshop
Pengolahan Data Statistik untuk Penelitian Kuantitatif, di Kampus STIM Lasharan
Jaya, Jl Abdullah Dg Sirua, Makassar, Sabtu, 07 Desember 2019.
Dewasa ini, katanya,
tim editor dan reviewer jurnal lebih selektif dalam menyeleksi paper yang akan
dipublikasikan demi menjaga reputasi jurnalnya.
“Selain melihat gap-gap
penelitian yang diajukan, mereka juga memperhatikan metodologi yang digunakan
dalam melakukan penelitian, apakah menggunakan alat bantu software atau hanya
menggunakan teknik manual,” kata Amsal.
Workshop yang dilangsungkan
selama dua hari (07-08 Desember 2019) dibuka secara resmi oleh Ketua Yayasan
Lasharan, Dr Sahban Liba MM, diikuti puluhan dosen dari berbagai perguruan
tinggi se-Sulsel, Sulbar, Sultra, Maluku, dan beberapa provinsi lainnya.
Selama pelatihan, para
dosen yang hadir diberikan keterampilan dalam mengolah data penelitian
menggunakan SPSS dan SEM AMOS seperti melakukan uji asumsi klasik, uji
validitas reliabilitas, hingga membuat model penelitian menggunakan SEM AMOS.
“Kegiatan ini
terselenggara dilatar-belakangi oleh kebutuhan para dosen untuk meningkatkan
kemampuannya dalam meneliti sebagai bentuk dari penerapan tri dharma perguruan
tinggi,” jelas Amsal, kepada wartawan.
Dia mengatakan, jumlah
publikasi di Indonesia masih sangat kurang. Berdasarakan QS rank, publikasi
penelitian Indonesia masih belum mampu menyaingi negara tetangga seperti
Malaysia, Thailand, dan Singapura.
“Keadaan inilah yang
mendorong para dosen hadir di pelatihan ini dengan harapan mereka mampu lebih
terampil dalam mengolah data penelitian, sehingga hasil penelitiannya akan
lebih akurat dan layak untuk dipublikasikan ke jurnal nasional dan
Internasional bereputasi,” kata Amsal. (met)
----
Baca juga:
Banyak Dosen Tak Sanggup Olah Data Penelitian
Puluhan Dosen se-Sulsel dan Sultra Ikut Workshop Dasar SPSS, PLS, dan AMOS
----
Baca juga:
Banyak Dosen Tak Sanggup Olah Data Penelitian
Puluhan Dosen se-Sulsel dan Sultra Ikut Workshop Dasar SPSS, PLS, dan AMOS