ERA VUCA. Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan mantan Gubernur Bank Indonesia, Miranda S Goelthom (tengah) tampil sebagai narasumber pada Seminar dan Focus Group Discussion (FGD) yang diadakan Forum Rektor Indonesia (FRI) bekerjasama Bank Indonesia, di Ruang Senat Akademik Unhas, Lt. 2 Gedung Rektorat Unhas, Kampus Tamalanrea, Makassar, Jumat (24/01). (ist)
Sabtu, 25 Januari 2020
Forum
Rektor Bahas Era VUCA di Makassar
-
Miranda
S Goelthom: Lebih Mengerikan dari Virus
MAKASSAR,
(PEDOMAN KARYA). Sebanyak 150 dosen dari berbagai perguruan
tinggi se-Indonesia, termasuk 32 rektor dan pimpinan perguruan tinggi, mengikuti
Seminar dan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Stabilitas Ekonomi Kawasan
dalam Era VUCA” yang diadakan Forum Rektor Indonesia (FRI) bekerjasama Bank
Indonesia, di Ruang Senat Akademik Unhas, Lt. 2 Gedung Rektorat Unhas, Kampus
Tamalanrea, Makassar, Jumat (24/01).
Seminar yang dibuka
secara resmi Ketua Forum Rektor Indonesia, Prof Yos Johan Utama, dihadiri Rektor
Unhas Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu, Dewan Pertimbangan Forum Rektor Indonesia
dari beberapa universitas di Indonesia, serta tamu undangan, termasuk .
Forum Rektor dalam
seminar dan FGD ini menghadirkan dua pembicara utama yaitu Prof Miranda S
Goelthom (Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, dan mantan
Gubernur Bank Indonesia), dan Endang Kurnia Saputra SE MBA (Direktur, Grup
Advisory Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Sulawesi Selatan).
Dalam sambutannya
mengawali acara, Rektor Unhas Dwia Aries Tina Pulubuhu, menjelaskan bahwa
kegiatan ini merupakan wadah mendengarkan pendapat akademisi tentang stabilitas
ekonomi Indonesia, secara khusus dalam menghadapi era VUCA.
VUCA merupakan
singkatan dari Volatile (penuh gejolak), Uncertainty (ketidakpastian),
Complexity (rumit), dan Ambiguity (serba kabur).
Terminologi ini mulai
diperkenalkan pasca-perang dingin, ketika Uni Sovyet bubar, situasi dunia Barat
yang kehilangan musuh tunggal dianggap berada dalam situasi VUCA.
“Tema ini sangat
menarik untuk kita bahas. Era VUCA yang penuh ketidakpastian, dan sangat
kompleks, memengaruhi segala aspek kehidupan. Melalui forum ini, kita
berdiskusi untuk bagaimana bisa menghadapi era tersebut,” kata Dwia.
Dwia yang sudah dua
periode menjabat Rektor Unhas, berharap forum diskusi tersebut bisa melahirkan
gagasan sebagai bentuk kontribusi dari Forum Rektor Indonesia untuk Indonesia.
Ketua Forum Rektor
Indonesia, Yos Johan Utama, dalam sambutannya saat membuka seminar, menceritakan
secara singkat tentang perekonomian dunia saat perkembangan teknologi belum
berkembang pesat seperti sekarang.
Kegiatan ini, katanya,
sangat bermanfaat untuk mengetahui lebih jauh tentang era VUCA yang mungkin
masih asing bagi beberapa kalangan.
“Isu VUCA sebenarnya
sudah ada sejak lama, tapi baru beberapa tahun terakhir menjadi perbincangan
hangat seiring dengan berkembangnya teknologi. Masih banyak yang belum mengetahui
era VUCA itu seperti apa. Hal ini salah satunya dipicu oleh kurangnya literasi
masyarakat,” tutur Yos Johan.
Lebih
Mengerikan dari Virus
Miranda S Goelthom selaku
pembicara mengatakan, istilah VUCA menjadi perbincangan hangat di era sekarang,
sebab memengaruhi segala bidang kehidupan. Salah satunya stabilitas
perekonomian dunia yang mengalami perubahan drastis.
“Hal ini diakibatkan
peningkatan peran sektor keuangan dalam perekonomian dunia yang menggeser ciri
pasar keuangan yang awalnya economic shock absorber berubah menjadi shock amplifier,” kata Miranda.
Ketika teknologi
informasi mengalami revolusi dan keadaan lingkungan yang ikut berubah terjadi
secara bersamaan, menjadi pemicu dari keadaan yang penuh gejolak (Volatility),
tidak pasti (Uncertainty), rumit (Complexity), dan serba kabur (Ambiguity).
“Kondisi ini tidak
terlihat langsung, namun ini lebih mengerikan dari virus. Kita yang awalnya
hidup secara konvensional secara signifikan mengalami gejolak dan
ketidakpastian,” tambah kata Miranda.
Para peserta yang hadir
sangat antusias mengikuti jalannya diskusi.
Berbagai pandangan disampaikan oleh para peserta yang didominasi oleh
rektor dan pimpinan perguruan tinggi dari seluruh Indonesia.
Kegiatan yang dipandu
oleh Dr HM Nasrullah Yusuf, (Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Lampung)
sebagai moderator, berlangsung hingga pukul 16.30 Wita. (kiya)
--------
Berita terkait Unhas Makassar:
Scopus Sudah Muat 1.391 Artikel Ilmiah Dosen Unhas
Unhas Makassar Miliki 293 Profesor Aktif