TUAI SOROTAN. Pemerintah Kabupaten Takalar seharusnya mendapat pujian karena ingin membangun rumah sakit bertaraf internasional di Kecamatan Galesong Utara, namun kenyataannya, Pemkab Takalar di bawah kepemimpinan Syamsari Kitta selaku bupati, justru menuai banyak sorotan. Inzet: Chalik Suang.
-------
Jumat, 17 Januari 2020
Ingin
Bangun Rumah Sakit Internasional di Galesong, Pemkab Takalar Justru Tuai Banyak
Sorotan
-
Diduga
Terjadi Penggelembungan Anggaran
-
Lokasinya
Sulit Dijangkau Masyarakat Takalar
-
Chalik
Suang: Sebenarnya Tidak Perlu Beli Lahan
TAKALAR,
(PEDOMAN KARYA). Pemerintah Kabupaten Takalar seharusnya
mendapat pujian karena ingin membangun rumah sakit bertaraf internasional di Kecamatan
Galesong Utara, namun kenyataannya, Pemkab Takalar di bawah kepemimpinan
Syamsari Kitta selaku bupati, justru menuai banyak sorotan.
Berbagai elemen
masyarakat menyoroti rencana tersebut, karena biaya pembebasan lahan tanah
seluas 2 hektar untuk pembangunan rumah sakit bertaraf internasional itu
dianggap terlalu mahal, yakni Rp12 miliar, dan itu pun belum termasuk biaya
penimbunan yakni sekitar Rp1,3 miliar.
Bukan hanya menyoroti,
masyarakat pun melaporkan hal tersebut ke Kejaksaan Tinggi Sulsel karena
menduga ada mark up atau penggelembungan anggaran, dan pihak Kejati Sulsel pun
telah memanggil beberapa pejabat terkait untuk dimintai keterangan.
Selain penggelembungan
anggaran, Pemkab Takalar juga disoroti karena memilih lokasi yang tidak
strategis untuk pembangunan rumah sakit internasional, yakni di Kecamatan
Galesong Utara yang relatif dekat dengan Kota Makassar, dan sebaliknya jauh
dari pusat kota Takalar, sehingga akan sulit dijangkau oleh kebanyakan
masyarakat Takalar.
“Sebenarnya tidak perlu
beli lahan, karena pemerintah punya aset lahan tanah yang lebih luas dan lebih
strategis lokasinya yaitu di Desa Banggae, Kecamatan Mangara’bombang,” kata
salah seorang tokoh masyarakat Takalar, Chalik Suang, kepada wartawan di
Takalar, Jumat, 17 Januari 2020.
Pembelian dan
pembebasan lahan tanah di Galesong Utara, kata mantan Anggota DPRD Sulsel, dengan
sendirinya merupakan pemborosan anggaran.
“Ini pemborosan
anggaran dan Pemkab Takalar juga tidak cermat memilih lokasi, karena relatif
dekat dengan Kota Makassar dan jauh dari jangkauan kebanyakan masyarakat
Takalar,” kata Chalik Suang. (Hasdar
Sikki)
------
Berita terkait RSUD Takalar:
Tahun 2018 Berakhir, Pembangunan Gedung Perawatan RSUD Takalar Belum Rampung
Kisruh Perparkiran RSUD Takalar, Siapa yang Salah?
------
Berita terkait RSUD Takalar:
Tahun 2018 Berakhir, Pembangunan Gedung Perawatan RSUD Takalar Belum Rampung
Kisruh Perparkiran RSUD Takalar, Siapa yang Salah?